Komparatif.ID, Sigli— Pemerintah Kabupaten Pidie siap menggelar acara meriah bertajuk Kemilau Pidie untuk memperingati hari jadi kabupaten ini. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari 21 hingga 23 September 2024, akan digelar di Gedung Pidie Convention Center (PCC).
Acara ini diharapkan dapat mengangkat semangat masyarakat dan menampilkan kekayaan budaya serta sejarah Pidie yang telah berusia lebih dari lima abad.
Plt Kabag Prokopim Sekdakab Pidie, Muhammad Adi Rizka, menjelaskan bahwa berbagai kegiatan menarik telah disiapkan untuk menyemarakkan perayaan ini.
Pada hari pertama, Sabtu (21/9/2024) akan diadakan Bazar UMKM yang memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produk mereka. Keesokan harinya, masyarakat dapat menikmati pawai budaya yang akan menampilkan kekayaan tradisi Pidie, diikuti dengan lomba geudeu-geude dan teut apam, yang merupakan bagian dari warisan budaya daerah.
Baca juga: Atasi Kemiskinan, Pj Bupati Pidie Buka Rakor TKPKD
Acara tidak berhenti di situ, pada Senin (23/9/2024) akan ada upacara HUT Pramuka yang dilengkapi dengan tampilan seni pramuka, termasuk seni top daboh dan meukat ubat.
Penutupan acara ini juga akan dimeriahkan dengan penampilan Mop mop yang menjadi ciri khas seni pertunjukan Pidie.
“Pemkab juga menggelar Bazar UMKM pada Sabtu, 21 September 2024. Keesokan hari, digelar pawai budaya, lomba geudeu-geudeu, dan teut apam,” terangnya, Jumat (20/9/2024).
Peringatan hari jadi Pidie kali ini sangat istimewa karena merupakan yang pertama kalinya dirayakan secara resmi.
Penetapan tanggal 18 September 1511 Miladiyah sebagai hari jadi Kabupaten Pidie dihasilkan dari Seminar Raya yang didasarkan pada data historis dan artefak yang menunjukkan bahwa pada masa itu, Kerajaan Islam Pedir telah menjadi entitas berdaulat.
Dengan peringatan ini, Kabupaten Pidie menginjak usia 529 tahun menurut kalender Hijriyah dan 513 tahun menurut kalender Miladiyah.
“Seminar tersebut didasarkan pada data historis dan artefak yang menunjukkan bahwa pada periode tersebut, Kerajaan Islam Pedir menjadi entitas berdaulat,” tutupnya.