Polda Aceh Imbau Masyarakat Tidak Terpancing Hoaks & Provokasi

Polda Aceh Imbau Masyarakat Tidak Terpancing Hoaks & Provokasi
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Polda Aceh mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial, khususnya terkait dengan dinamika aksi demonstrasi di depan Kantor DPR Aceh pada Senin (1/9/2025).

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto menekankan agar masyarakat tidak menyebarkan informasi yang bersifat provokatif, hoaks, maupun ujaran kebencian yang berpotensi memicu keresahan di tengah masyarakat.

“Kami berharap masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang belum tentu benar. Bijaklah dalam bermedia sosial, jangan memposting atau membagikan konten terkait aksi demo, yang justru dapat memperkeruh suasana. Mari kita ciptakan kondisi yang damai dan kondusif,” ujar Joko, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya, kebebasan berpendapat memang dijamin undang-undang, namun tetap harus disertai tanggung jawab. Ia menegaskan bahwa menyampaikan aspirasi tidak boleh dicederai dengan penyebaran isu yang dapat merusak persatuan.

Baca juga: Demo di Banda Aceh, Massa Tuntut Reformasi Polri & DPR

“Setiap aspirasi bisa disampaikan dengan cara yang santun dan sesuai aturan. Jangan sampai media sosial dijadikan ruang untuk menyebarkan narasi kebencian. Ingat, satu postingan yang salah bisa berdampak luas dan dapat memprovokasi situasi,” tegasnya.

Joko menyampaikan pihaknya tetap mengedepankan pendekatan humanis dalam mengawal jalannya aksi demonstrasi, tetapi tidak akan ragu untuk bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang mencoba melakukan provokasi atau tindakan anarkis.

Ia juga mengingatkan demonstrasi seharusnya menjadi sarana menyampaikan pendapat secara elegan, bukan ajang untuk saling serang atau bahkan menimbulkan konflik horizontal di masyarakat.

Sehari setelah aksi demonstrasi di DPRA, Polda Aceh menggelar patroli berskala besar untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif.

Patroli ini melibatkan ratusan personel dari berbagai satuan di Polda Aceh. Rute patroli mencakup kawasan pusat kota, lokasi keramaian, hingga titik-titik strategis yang dinilai rawan terjadi gangguan keamanan.

Joko mengatakan kegiatan patroli ini dilakukan untuk mencegah potensi gangguan keamanan sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat.

“Patroli ini adalah langkah preventif sekaligus bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat. Kita ingin memastikan situasi di Aceh tetap sejuk, damai, dan masyarakat merasa terlindungi,” imbuh Joko.

Artikel SebelumnyaAnimator Pakistan Gugat Produser Film Merah Putih: One For All
Artikel SelanjutnyaKala Seorang Blogger Aceh Ditawari Cewek di Gang Dolly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here