Pengamat: Harga Cryptocurrency Akan Menguat Lebih Tinggi Tahun 2025

Pengamat cryptocurrency Dody Hidayat. Foto:Ist.
Pengamat cryptocurrency Dody Hidayat. Foto:Ist.

Cryptocurrency atau mata uang kripto sudah semakin dikenal di Indonesia sejak Bitcoin resmi diperkenalkan ke publik pada awal 2009. Saat ini harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya mengalami penurunan drastis dalam 3 bulan terakhir.

Para trader mungkin bertanya-tanya apa yang membuat harga turun dan kapan harganya akan bernilai tinggi kembali. Mengingat harga cryptocurrency terkenal tidak stabil. Bukan hal yang aneh bagi Bitcoin (BTC) harganya dapat naik atau turun hingga 5% atau bahkan 10% pada hari tertentu. Alt Coin–mata uang kripto selain BTC– yang harganya lebih kecil, dapat memiliki perubahan harga yang lebih luas.

Cryptocurrency sampai sekarang belum didukung oleh otoritas pusat. Padahal, dukungan pemerintah dapat meningkatkan kepercayaan pada nilai mata uang di kalangan konsumen, dan memberikan investor atau pedagang mata uang yang besar.

Tetapi karena mata uang kripto umumnya terdesentralisasi, mereka memperoleh nilainya dari sumber lain, termasuk: penawaran dan permintaan, biaya produksi, ketersediaan di bursa kripto, kompetisi, sistem pengelolaan, dan regulasi.

Untuk memahami proses naik atau turun dari BTC dan Alt Coin, Selasa (19/7/2022) Komparatif.id telah mewawancarai praktisi dan pengamat mata uang kripto, Dody Hidayat.

Berikut ini adalah hasil wawancara kami dengan Alumnus Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala (USK) ini di Bireuen.

Mengapa harga mata uang kripto turun begitu jauh dibanding awal 2022?

Setelah Bitcoin mencapai harga all time high (ATH) $69000 pada tahun 2021, Bitcoin saat ini mengalami phase koreksi. Meski oleh sebagian orang melihat koreksi ini lebih dalam dari sebelumnya, namun secara teknikal analisis, koreksi yang dimaksud masih dalam kategori normal. Bahkan jika diperhatikan BTC juga memiliki gap pada kisaran harga $9740. Bukan tidak mungkin penurunan harga BTC kali ini akan menyentuh level harga psikologis $9000.

Kenaikan suku bunga oleh The Fed, Isu resesi ekonomi, konflik Rusia-Ukraina telah menjadi katalis pasar yang sempurna dalam phase koreksi BTC kali ini. Hal ini semakin komplit apabila kita melihat kasus Stablecoin Crash di ekosistem LUNA (Blockchain Terra) dan yang baru saja terjadi adalah penghentian layanan oleh Celcius Network.

Penurunan harga Bitcoin tentu saja akan membawa pengaruh signifikan bagi Alt Coin (cryptocurrency lainnya). Di mana pergerakan Alt Coin sangat ditentukan oleh pergerakan harga BTC. Nasib Alt Coin tentu saja tidak jauh berbeda dengan Bitcoin yang mengalami penurunan harga yang cukup dalam.

Kapan kira-kira harga mata uang kripto akan kembali tinggi?

Dalam sejarah harga Bitcoin, dikenal siklus empat tahunan. Di mana dalam rentang empat tahun terjadi halving Bitcoin. Dalam perjalanannya, setiap BTC mengalami siklus halving maka akan diikuti kenaikan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya atau dikenal dengan istilah new all time high (ATH) baru.

Contohnya seperti halving di tahun 2016, yang membawa harga BTC melesat ke ATH baru di US$20.000 di tahun 2017. Halving di tahun 2020, yang membawa harga mencetak ATH baru lagi di US$69.000. Jadi Jika sejarah berulang, diperkirakan ATH baru BTC akan tercipta setidaknya pada tahun 2025.

Bagaimana mengetahui kalau harga satu mata uang kripto akan naik harganya? Salah satu cara cepat adalah dengan memantau bursa kripto seperti Indodax, aplikasi Pintu atau Binance. Namun, untuk mengetahui atau mengidentifikasi dengan mudah harga suatu mata uang kripto akan naik, secara sederhana kita dapat menggunakan indikator Moving Averagge Exponnesial 200 (EMA 200). Jika harga suatu coin telah berhasil menembus dan bertahan di atas EMA200 pada kerangka waktu yang besar, maka hampir dapat dipastikan harga coin tersebut telah memasuki phase kenaikan (bullish).

Apa saran Anda untuk trader yang baru memulai investasi di mata uang kripto?

Yang perlu dipahami dan digarisbawahi bahwa trading itu bukanlah sebuah permainan tebak-tebakkan. Trading adalah bagaimana cara kita mempertahankan aset dan mendapatkan keuntungan.

Ada banyak data market yang harus dianalisa untuk menghasilkan keputusan baik itu tindakan jual, beli atau menahannya. Apalagi trading terkait mata uang kripto, di mana pasar kripto memiliki volatilitas yang tinggi dan sudah pasti memiliki resiko yang besar juga.

Jadi tetaplah terus belajar dan mengasah kemampuan agar kelak benar-benar dapat menjadi trader yang hebat
Berdasarkan pengalaman yang saya dapati, setidaknya ada tuga pilar utama yang perlu dipahami oleh seorang trader pemula, yaitu: psikologis (kesabaran dan emosi), risk management, dan teknikal analis.

Catatan: Konten ini hanya untuk tujuan berbagi informasi dan pendidikan, bukan nasihat keuangan.

Artikel SebelumnyaPj Wali Kota Banda Aceh Dukung Implementasi KTR
Artikel SelanjutnyaJawa Timur Bakal Gelar Kualifikasi Piala Asia U-20 2023
Bahagia Arbi
Wartawan media online Komparatif.id. Meminati isu investasi dan dunia crypto currency.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here