Komparatif.ID, Banda Aceh— Calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh nomor urut 2 Muzakir Manaf (Mualem)-Fadhlullah (Dek Fadh) berjanji akan membangun sekolah-sekolah vokasi dengan program yang sesuai dengan potensi daerah masing-masing.
Hal ini merupakan salah satu strategi Mualem-Dek Fadh mengatasi tingkat pengangguran angkatan kerja di Aceh. Menurut paslon nomor dua itu, lulusan pendidikan vokasi yang memiliki keahlian khusus dapat langsung diserap industri yang membutuhkan.
“Kami menyiapkan sekolah vokasi dan siap pakai langsung oleh perusahaan-perusahaan,” ujar Dek Fadh pada debat publik pertama Calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh 2024 di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Jumat (26/10/2024).
Dek Fadh menjelaskan rencana mereka untuk mendirikan sekolah vokasi di beberapa kabupaten di Aceh dengan program-program yang sesuai dengan potensi daerah masing-masing.
Sebagai contoh, ia menyebutkan Nagan Raya, yang terkenal dengan sektor pertambangannya, akan dibangun sekolah vokasi yang berfokus pada bidang geologi. Sementara itu, Aceh Utara dan Lhokseumawe, yang merupakan pusat industri migas, akan disiapkan sekolah vokasi khusus di bidang tersebut.
“Seperti di Nagan Raya karena terkenal dengan pertambangan maka kami akan siapkan sekolah vokasi tentang geologi di sana, (sekolah vokasi) perminyakan akan kita tempatkan di Aceh Utara atau Kota Lhokseumawe,” terangnya.
Baca juga: Prabowo Akan Bergerak untuk Memenangkan Mualem-Dek Fadh
Dek Fadh menegaskan pendidikan vokasi ini bertujuan untuk mencetak tenaga kerja terampil dan siap pakai yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal. Ia yakin dengan adanya tenaga kerja yang terlatih dan memiliki keterampilan sesuai potensi daerah, kesempatan kerja akan lebih banyak terbuka.
Senada dengan Dek Fadh, Calon Gubernur Mualem menekankan pentingnya menarik investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk membangun industri di Aceh.
Menurutnya, dengan investasi yang masuk, akan tercipta lapangan kerja baru yang secara langsung mampu menyerap tenaga kerja lokal. “Kita harus meyakinkan investor luar dan dalam untuk datang ke Aceh,” ungkapnya.
Mualem mengatakan kehadiran investor akan mendongkrak perekonomian Aceh secara keseluruhan. Ia menegaskan iklim investasi yang kondusif adalah kunci agar sektor swasta tertarik untuk membuka usaha di Aceh.
Mualem mengungkapkan, jika industri baru seperti pabrik dapat didirikan, akan banyak pemuda-pemudi Aceh yang mendapatkan pekerjaan yang layak di daerahnya sendiri. Dengan demikian, kehadiran industri ini akan menjadi motor penggerak ekonomi yang efektif dalam menurunkan angka pengangguran.
“Tujuan menarik investor menanamkan modal di Aceh agar pemuda-pemudi di Aceh dapat bekerja. Ini akan menurunkan angka pengangguran di Aceh,” lanjutnya.
Selain fokus pada investasi besar, Mualem-Dek Fadh juga menaruh perhatian pada sektor usaha mikro.
Mualem- Dek Fadh menegaskan komitmen mereka untuk menyediakan modal usaha khusus bagi ibu-ibu pedagang kaki lima sebagai bentuk bantuan konkret. Dengan memberikan akses modal, para pedagang dapat menjalankan usahanya dengan lebih baik dan berkesinambungan.