Seorang Lansia 61 Tahun di Aceh Utara Perkosa Keponakannya

lansia pemerkosaan anak
Ilustrasi. Disitat dari hindustantimes.com.

Komparatif.ID, Lhoksukon—Seorang lansia di Aceh Utara berinisial MU (61) pantas disebut pagar makan tanaman. Ia tega memperkosa keponakannya sendiri yang masih berusia 14 tahun.

Kepada polisi lansia yang merupakan warga Kecamatan Syamtalira Aron tersebut mengaku telah meniduri secara paksa keponakannya sebanyak empat kali. Diawali pada Maret 2023, aksi brutal tak berperikemanusiaan itu terus berlanjut.

Wakapolres Aceh Utara Kompol Muhayat Effendie, Jumat (23/2/2024) kepada wartawan mengatakan MU yang telah berhasil merupaksa keponakannya, terakhir kali sempat melakukan perbuatan haram tersebut pada 3 Januari 2024.

Terbongkarnya aksi amoral lansia tersebut, ketika korban mengeluh sakit kepada gurunya di sekolah. Setelah didalami, korban mengaku telah ditiduri paksa oleh pakwanya.

Baca: Disekap di Gudang Durian, 2 Remaja di Bener Meriah Diperkosa 5 Mahasiswa

Bak tersambar petir di siang bolong. Hati orangtua korban bergemuruh. Dadanya terasa terbakar api yang bersumber dari dasar gunung berapi. Dengan kemarahan berkobar-kobar, mereka melaporkan peristiwa itu kepada Polres Aceh Utara.

Setelah menerima laporan, polisi segera menciduk lansia itu di kediamannya tanpa perlawanan.

Sementara itu di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, seorang pria berinisial M (41) ditangkap karena diduga telah melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap bocah berusia delapan tahun.

Baca: Pemilik Dayah di Langsa Diduga Setubuhi 2 Santrinya

Pria dewasa itu ditangkap dengan tuduhan melakukan pemerkosaan terhadap anak.

Awal mula terbongkarnya kasus tersebut, tatkala korban mengadukan munculnya rasa sakit di anusnya. M diciduk polisi pada 23 Januari 2024, setelah masuknya laporan dari keluarga korban.

Muhayat mengatakan dari Januari sampai saat ini, pihaknya telah menangani lima kasus pemerkosaan/ pelecehan seksual terhadap anak. Dari seluruh kasus yang telah masuk, para pelaku merupakan orang dekat korban. Baik yang ada hubungan persaudaraan, maupun tetangga.

Ia mengimbau orangtua dan masyarakat memberikan perhatian lebih kepada anak-anak, supaya terhindar dari aksi bejat para predator anak.

Artikel SebelumnyaNasi Kebuli Tu Sudan, Harga Sebumi Rasa Selangit
Artikel SelanjutnyaDurasi Waktu Puasa di Berbagai Negara di Dunia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here