Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof.Dr.Mujiburrahman,M.Ag, telah menjadi pemimpin tertinggi di kampus tersebut selama satu tahun, sejak dilantik oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qaumas pada 27 Juli 2022. Tepat pada Jumat kemarin (27/7/2023) genap 360 hari ia memimpin kampus tercinta.
UIN Ar-Raniry merupakan satu-satunya kampus Islam terbesar di Aceh. setiap tahun menerima 10 ribu mahasiswa dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri.
Sejak diresmikan pada tahun 1963, UIN Ar-Raniry telah bertransformasi dari awalnya sebagai IAIN, lalu berubah menjadi UIN. Sebelum berubah status, UIN Ar-Raniry sebagai kampus Islam ketiga yang hadir di Indonesia setelah UIN Sunan Kalidjaga, dan UIN Syarif Hidayatullah. Atas alasan ini, sudah pasti punya sejarah panjang mencetak generasi pendidikan Islam di negeri ini.
Beberapa tahun sebelum Prof. Dr. Mujiburrahman menjadi Rektor, UIN Ar-Raniry terkesan tertinggal daripada Universitas Syiah Kuala. Perbedaannya terlihat sangat signifikan. Mulai dari fasilitas, sistem pengelolaan kampus, unit-unit bisnis, bahkan peranan alumni-alumni pada sektor publik masih terbilang kurang. Padahal tahun berdiri kedua kampus ini tidak jauh berbeda sejak cita-cita menjadikan Darussalam sebagai pusat Pendidikan di Aceh.
Baca: Tawa Irwandi Menghibur Rasa Lara
Bahkan beberapa tahun lalu UIN Ar-Raniry seperti kampus yang tertutup, terkesan serampangan dalam membangun secara bersama-sama, manajemen yang tidak profesional dan proporsional.
Namun, sejak satu tahun ini, warna perubahan mulai kelihatan. Secercah harapan baru UIN Ar-Raniry yang diselimuti semangatdan optimisme menuju kemajuan. Walau masih baru, kepemimpinan Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag sebagai Rektor UIN Ar-Raniry membawa angin baru. Upaya menuju kampus yang unggul dan bersaing dengan kampus-kampus besar di nasional mulai terlihat dari kinerja berbasis keilmuan.
Kampus ini juga semakin terbuka dan optimis akan kemajuan, tentu hal ini tidak terlepas dari peran rektornya sebagai episentrum dalam pengambilan kebijakan yang ada salah satu keberhasilannya mampu membawa UIN Ar-Raniry meraih peringkat 54 Top Islamic Universities and Colleges in the World 2023.
Baca: Tiur Tak Mau Disebut PSK
Tidak hanya itu saja, UIN Ar-Raniry juga melakukan berbagai macam Kegiatan penunjang akademik yang bertingkat nasional maupun internasional, mulai dari seminar, konferensi internasional, perlombaan, pembinaan dan lain-lain.
Penulis juga sempat mengikuti bahwa Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag juga sangat responsif terhadap isu nasional dan internasional hal ini terbukti ketika ia menjadi delegasi R20 yang dilaksanakan di Bali pada 2-3 November 2022.
Bahkan terdapat rencana UIN Ar Raniry akan segera membangun Ar Raniry Business School dan laboartorium halal, serta akan dibuka Program Studi Industri Halal, ini adalah harapan baru dalam peningkatan bidang ekonomi syariah yang sangat selaras dengan visi Syariat Islam dan semangat kehidupan masyarakat Aceh.
Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag menawarkan gagasan yakni sinergi, kolaborasi dan inovasi. Visi tersebut sejalan dengan sejarah Kopelma Darussalam yang merupakan sejarah kebangkitan sosial. Sejarah tentang kesadaran kolektif masyarakat Aceh bahwa kemuliaan dan kesejahteraan hanya dapat dibangun melalui jalur pendidikan, bukan dengan perang dan adu domba.
Berangkat dari kesadaran kolektif itu pula, sejarah Kopelma Darussalam adalah sejarah gotong royong, persatuan dan kebersamaan. Modal persatuan dan kebersamaan itu telah terbukti berhasil, baik secara empirik maupun dalam teori-teori manajemen modern. Tentu visi tersebut bukan hanya milik visi seorang tapi ini menjadi tanggung jawab bersama bahwa cita-cita membangun UIN Ar-Raniry menjadi lebih maju dan lebih baik merupakan cita-cita bersama.
Oleh karenanya, tugas menjadikan UIN menuju yang terbaik adalah juga tugas kita semua.
Seorang rektor atau sekelompok orang saja, tidak mungkin mewujudkan cita-cita besar ini tanpa ada dukungan dari semua pihak, seluruh civitas akademik kampus memiliki peran dalam kapasitasnya masing-masing. Maka keberhasilan sejauh ini tidak terlepas dari seluruh pihak yang kemudian ada dalam pengambilan-pengambilan kebijakan semasa Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag.
Sosok Rektor UIN Ar-Raniry yang didambakan dengan kalangan seluruh civitas akademika kampus kembali hadir melalui sosok Profesor Mujiburrahman.
Mari kita refleksi sedikit bagaimana kemudian Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag sangat dekat dan mendukung terhadap perkembangan dan pertumbuhan mahasiswa. Ia bertanggung jawab penuh untuk melakukan ganti rugi terhadap insiden terbakarnya papan bunga di depan gedung DPRA yang disinyalir dilakukan oleh mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi rakyat.
Kemudian beberapa kali Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag menyampaikan akan memfasilitasi serta mendukung segala event mahasiswa. Sejauh ini ia juga sangat terbuka kepada mahasiswa, di mana selalu menerima aspirasi dan berdiskusi dengan seluruh mahasiswa demi kemajuan kampus. Tentu ini merupakan harapan mahasiswa mempunyai seorang rektor yang dekat dengan seluruh kalangan. Bahkan ia juga melahirkan kegiatan yang sudah lama hilang dan dinantikan yakni Malam Apresiasi Mahasiswa Berprestasi UIN Ar-Raniry.
Kemudian perbaikan fasiltas dalam menunjang kegiatan mahasiswa juga dilakukan seperti Pusat Kegiatan Mahasiswa UIN Ar-Raniry (PKM) yang akan direnovasi.
Kemudian sosoknya juga dianggap memiliki diplomasi yang kuat secara nasional. Ini terbukti dengan banyaknya tokoh-tokoh nasional yang sering bertandang ke kampus biru. Sebut saja salah satunya Wakil Presiden Indonesia Prof Dr (H.C) Ma’ruf Amin, Wapres RI yang perdana ke UIN Ar-Raniry. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag telah memainkan peranan besar melalui manajemen yang baik dan tim yang professional dan proporsional.
Tapi, tentunya masih banyak evaluasi yang harus dilakukan mulai dari keterlibatan alumni untuk sama-sama membangun kampus ini demi kualitas sumber daya manusia yang lebih baik di Aceh.
Seorang rektor harus bisa menjawab dan mengisi kekososongan jawaban-jawaban masyarakat hal ini pernah tercemin terhadap sosok Alm Shafwan Idris dan Alm Farid Wajdi tentang bagaimana harusnya seorang rektor bersikap dan bertindak, sosok tersebut seakan kembali hidup pada Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag
Semoga tagline “Tekad bulat melahirkan perbuatan nyata, Darussalam menuju kepada pelaksanaan cita-cita.” Bisa terwujud. Sejarah adalah guru besar kita, mari kita bahu membahu membangun Kopelma Darussalam. Kolaborasi menjadi kunci penting untuk sinergi antara lembaga pendidikan ke depannya. Semuanya untuk satu tujuan, Kemajuan Aceh.
Penulis: Reza Hendra Putra. Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh Periode 2020.Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry.