Ketua TP PKK Aceh Utara Minta Masalah Stunting Dipetakan Kembali

Ketua TP PKK Aceh Utara Nurmaziah SE, AK M.Si duduk bersama TP PKK Gampong Merbo Jurong, Lapang, Rabu (7/9/2022). Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.
Ketua TP PKK Aceh Utara Nurmaziah SE, AK M.Si duduk bersama TP PKK Gampong Merbo Jurong, Lapang, Rabu (7/9/2022). Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.

Komparatif.ID, Lapang— Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Utara Nurmaziah SE, AK M.Si mengunjungi Gampong Merbo Jurong, Lapang untuk melihat langsung pola penanganan stunting ditingkat kecamatan, serta memantau perkembangan TP PKK gampong, Rabu (7/0/2022).

Pada pertemuan tersebut, Mastuti  M.Km Kepala Puskesmas Lapang mengatakan stunting di Lapang terjadi karena empat hal; pola makan, pola asuh, sanitasi, dan ekonomi keluarga. Ia juga mengatakan sebagian besar yang memiliki anak dalam kategori stunting berasal dari keluarga kurang mampu.

“Untuk masalah stunting di Lapang ada empat, yang pertama pola asuh, kedua pola makan, ketiga sanitasi termasuk air bersih dan jamban, dan keempat ekonomi,” ujar Mastuti.

Mastuti mengatakan di kecamatan Lapang per Juni 2022 terdapat 66 yang masuk dalam kategori stunting.  Untuk menangani hal itu, ia menyebutkan bahwa saat ini timnya telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, serta melatih kader-kader Posyandu agar masyarakat lebih sadar terkait stunting.

Kepada Nurmaziah, Mastuti menjelaskan anak dalam kategori stunting berhasil turun dari 66 menjadi 46. Hal ini tidak lepas dari inovasi yang diciptakan oleh tim Dinas Kesehatan Aceh Utara untuk wilayah Lapang. Gerakan Makan Ikan Untuk Mencegah Stunting (Gemar Memancing) berhasil digalakkan dan mampu menurunkan angka stunting.

Ketua TP PKK Aceh Utara Nurmaziah SE, AK M.Si mengunjungi anak yang mengalami stunting, Rabu (7/9/2022). Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.
Ketua TP PKK Aceh Utara Nurmaziah SE, AK M.Si mengunjungi anak yang mengalami stunting, Rabu (7/9/2022). Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.

Menurutnya, Kecamatan Lapang yang berada di wilayah pesisir sangat dicocok dengan pengentasan stunting melalui skema makan ikan. Tangkapan alam ini bila diolah dengan baik bisa memberikan protein hewani tambahan yang bermamfat bagi anak.

“Masalahnya anak-anak sekarang tidak mau makan ikan, untuk itu kami melatih kader Posyandu membuat jajanan dengan bahan baku ikan, sehingga anak-anak mau makan,” ucap Mastuti.

Karena kompleksitas masalah yang dihadapi, Mastuti berharap bantuan dari pemerintah kabupaten untuk membantu menangani stunting di Aceh Utara.

“Selama ini kami mendapatkan laporan, masyarakat merasa kurang dengan bantuan yang sering kali hanya berupa roti barang satu atau dua, untuk menangani stuting mereka butuh makan layak serta air bersih. Karena ini tugas bersama, saya berharap semua pihak turut turun dan berkerja bersama lebih baik lagi,” ujar Mastuti.

Mendengar masalah yang dihadapi kader di Lapang, Ketua TP-PKK Aceh Utara mengatakan pihaknya akan segera mencari jalan keluar. Nurmaziah juga meminta agar Gampong juga ikut berperan aktif, misalnya mengalokasikan dana desa khusus untuk penanganan stunting ditempat masing-masing.

“Kita akan segera carikan jalan keluar, masalah itu perlu penanganan bersama untuk dicari jawabannya,” ujar Nurmaziah.

Ketua TP-PKK Aceh Utara juga berpesan agar permasalahan dilapangan untuk dipetakan terlebih dahulu agar pola penanganan dapat dirancang dengan baik. Menurutnya, setiap anak yang mengalami stunting menghadapi masalah berbeda, dan pola pemulihannya tentu tidak sama.

“Untuk kader Posyandu, saya minta agar penyebab stunting pada anak-anak kita dipetakan dulu sebabnya karena apa, karena masalah yang berbeda membutuhkan jawaban yang berbeda pula,” ujar Nurmaziah

Artikel SebelumnyaPolisi Musnahkan 6 Hektar Ganja di Plimbang
Artikel SelanjutnyaHarga Bitcoin Turun di Bawah $19K

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here