Ichlassul Amal: Pemuda Bireuen Raih Penghargaan Green Leadership

Ichlassul Amal: Pemuda Bireuen Raih Penghargaan Green Leadership Muhammad Ichlassul Amal. Foto: HO for Komparatif.ID.
Muhammad Ichlassul Amal. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Jakarta— Di tengah gemerlapnya Appreciation Night yang digelar dalam rangkaian Festival LIKE 2024 di Jakarta Convention Centre, ada satu sosok muda yang berhasil mencuri perhatian.

Ia adalah Muhammad Ichlassul Amal, seorang aktivis lingkungan asal Bireuen yang meraih penghargaan bergengsi Green Leadership Indonesia dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.

Penghargaan ini bukan sekadar apresiasi, tetapi juga pengakuan atas dedikasi dan kerja keras Amal dalam menggerakkan generasi muda Indonesia untuk peduli terhadap masa depan lingkungan.

Amal, yang lahir pada 20 Februari 2000 di Bireuen, tumbuh menjadi seorang pemuda yang penuh semangat untuk membuat perubahan. Setelah menamatkan pendidikan sarjana di bidang Ekonomi Syariah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ia melanjutkan perjalanan hidupnya dengan bergabung dalam berbagai gerakan lingkungan.

Salah satu titik balik dalam hidupnya adalah ketika ia mengikuti Pendidikan Green Leadership Indonesia pada tahun 2021. Dari sanalah semangatnya semakin membara, membawa Amal ke panggung nasional sebagai Program Officer Gerakan “Indonesia dan Dunia 2050” di bawah naungan Institut Hijau Indonesia.

Gerakan “Indonesia dan Dunia 2050” bukan sekadar sebuah inisiatif, tetapi merupakan sebuah gerakan yang berupaya untuk mengajak kaum muda Indonesia berpikir jauh ke depan, mempersiapkan diri menghadapi tantangan lingkungan yang kian kompleks.

Amal, melalui posisinya, tidak hanya aktif dalam berbagai kampanye dan advokasi, tetapi juga telah menghasilkan sejumlah laporan dan publikasi yang sangat berpengaruh.

Baca juga: Keterbatasan Alat Hambat Penangan Karhutla Aceh

Salah satu karyanya, “Data Persepsi 5325 Orang Muda Dari 35 Provinsi di Indonesia,” menjadi rujukan penting dalam memahami pandangan generasi muda terhadap isu-isu lingkungan.

Selain itu, buku-bukunya, seperti “Indonesia dan Dunia 2050 Dalam Pandangan Orang Muda” dan “Merebut Masa Depan,” telah menginspirasi banyak pihak untuk lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.

Keberhasilan Amal dalam meraih penghargaan Green Leadership Indonesia tidak lepas dari kerja kerasnya dalam membangun kolaborasi lintas sektor.

Dalam berbagai kesempatan, Amal selalu menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak, mulai dari akademisi, pemerintah, hingga masyarakat luas, untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pandangannya ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Sigit Reliantoro, Ketua Pelaksana Festival LIKE 2024, yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL).

Sigit menegaskan kolaborasi adalah kunci dalam upaya pemulihan lingkungan hidup di Indonesia, dan Festival LIKE menjadi salah satu wadah penting untuk mempertemukan para kontributor lingkungan dari berbagai latar belakang.

Penghargaan yang diterima oleh Amal diharapkan dapat menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk turut berperan aktif dalam isu-isu lingkungan.

Menteri LHK Siti Nurbaya, dalam sambutannya, juga menyebutkan keberhasilan dalam pengelolaan dan pemulihan lingkungan hidup selama satu dekade terakhir tidak lepas dari peran penting para pemuda, akademisi, insan pers, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.

Ia menekankan bahwa dedikasi dan kerja keras dari seluruh pihak telah membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik dalam hal pelestarian lingkungan.

Amal, dengan rendah hati, menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan hanya miliknya, tetapi milik semua orang yang telah berjuang bersamanya dalam gerakan “Indonesia dan Dunia 2050.”

Ia berharap pengakuan yang diterimanya ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang, khususnya para pemuda, untuk terus bergerak, berkarya, dan berkontribusi bagi kelestarian lingkungan.

Amal yakin masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan ada di tangan generasi muda, dan ia bertekad untuk terus memimpin dan menginspirasi mereka menuju tujuan tersebut.

Dengan segala dedikasi dan kontribusinya, Muhammad Ichlassul Amal telah membuktikan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk membuat perubahan besar.

Dari Bireuen, Ichlassul Amal melangkah ke panggung nasional, membawa semangat dan harapan bagi masa depan lingkungan Indonesia.

Penghargaan Green Leadership Indonesia yang diterimanya menjadi simbol dari perjalanan panjang yang telah dilalui, serta tantangan besar yang masih akan dihadapinya. Namun, dengan semangat yang ia miliki, Amal siap untuk terus bergerak maju, mewujudkan visi Indonesia dan dunia yang lebih baik pada 2050.

Artikel SebelumnyaCut Intan Nabila Dianiaya Suaminya
Artikel Selanjutnya4 Strategi Wamen Nezar Dorong Demokratisasi AI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here