Secara umum manusia lebih mementingkan mewahnya kuburan ketimbang amalan. Kalangan elit bersedia merogoh kocek ratusan juta hingga miliaran demi mendapatkan satu petak tanah kubur di pemakaman ekslusif. Yang penting rapi, bersih, mewah, dan tidak bercampur aduk dengan makamnya orang miskin.
Seorang developer di salah satu kota di Indonesia mulai jenuh dengan proyek yang selama ini digelutinya. Selain karena semakin banyak kompetitor, ia juga jengah dengan setor sana setor sini, padahal proyek belum dimulai. Belum lagi perang harga yang tak tanggung-tanggung.
Beberapa waktu lalu ia menghubungi temannya. Ia berkonsultasi tentang proses perizinan tanah pemakaman milik swasta. Ia berencana membangun tempat tinggal terakhir manusia yang ekslusif.
Baca: Berziarah ke Reruntuhan Makam Imam Ghazali
Ekslusif dimaksud tempat pemakaman umum swasta yang tertata rapi, indah, tersedia musala, transit lounge, track walk, parkir luas, cctv, dan fasilitas lain.
“Intinya, konsumen harus merasa kelas sosialnya jauh lebih tinggi bila dimakamkan di tempat tersebut,” sebutnya sembari memperlihatkan desain yang ia simpan di dalam tablet.
Si teman menyimak dengan seksama. “Kamu ingin jual berapa satu liang lahat lengkap dengan nisan di pemakaman tersebut?” tanya sang teman.
Si developer tersenyum.
“Kelas standart Rp75 sampai 100 juta. VIP Rp200-250 juta. Tambah annual fee untuk perawatan makam,” terang sang developer.
Sang developer mengatakan banyak manusia yang masih hidup, dengan ekonomi kelas atas, berlomba-lomba membeli kavling makam di pemakaman elit. Pasangan orang berduit bahkan memesan satu kavling dengan dua liang lahat. Mereka ingin disatukan di dalam satu petak tanah berdekatan. Mereka tak mau dipisah hingga ke dalam liang lahat.
Pemakaman swasta tersebut harus jauh dari kesan angker. Tidak ada pepohonan besar, tak ada aroma kemenyan dan jeruk purut. Semerbak kembang berasal dari kuntum-kuntum yang selama ini identik dengan keromantisan. Terang-benderang di malam hari.
Orang-orang berduit punya ambisi mendapatkan ruang spesial hingga ke dalam persoalan kematian. Mereka tak ingin berdesak-desakan di pekuburan umum. Mereka tidak ingin kelak liang lahat mereka ditimpa dengan jenazah lain. Mereka ingin, setiap keluarga berziarah, selalu diselimuti kebanggaan.
“Kriteria konsumen, selain kaya?” tanya sang teman.
“Satu-satunya kriteria ya kaya. Aku tidak peduli dari mana harta mereka berasal. Selama mereka mampu membayar, semuanya memiliki kesempatan yang sama di pemakaman tersebut. Bisnis kuburan ini untuk mereka yang berduit. Bisnis ini untuk mereka yang menjunjung tinggi falsafah hidup harus kaya raya.”
Si developer menekankan ini hanya soal bisnis. Sebuah bisnis yang berangkat dari cara mengangkat harkat martabat manusia elit agar tetap mendapatkan visualisasi bagus hingga kematian datang menjemputnya.
Soal agama, semua keyakinan, bahkan yang tidak bertuhan pun diberikan tempat di pekuburan swasta tersebut. Setiap manusia dimakamkan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Orang kaya yang tidak bertuhan disatukan dengan sesamanya di tempat berbeda.
Si teman sepakat membantu. Dia akan menemui sejumlah pihak di pemerintah, mencoba mencari tahu apakah secara tata ruang, bisa dilakukan.
“Seperti biasa. Kamu usahakan harus dapat. Sekitar satu sampai dua hektare cukuplah untuk tahap pertama. Kebutuhan-kebutuhan memperlancar izin, tak perlu kau risau. Seperti bisnis lain juga, aku sudah siap dan tahu mesti harus bagaimana. Toh nantinya, semua pengeluarakan kita juga akan kembali ke kita” kata si developer. Mereka tergelak.
Sebelum mereka berpisah, si developer menyampaikan satu hal paling penting. Bagi orang kaya duit bukan masalah, asal keluarganya dikuburkan di pemakaman yang layak, dan nyaman dikunjungi. Mereka tahu bahwa semua orang akan mati, dengan demikian akan selalu mempersiapkan bekal materialnya, mulai dari amal ibadah, harta yang diwariskan, hingga kavling pemakaman.
Semakin ekslusif dan nyaman, semakin tertarik orang berduit dimakamkan di pemakaman elit. “Ruang itu yang kita manfaatkan. Yang dimakamkan di tempat kita adalah orang-orang pilihan. Mereka yang dipilih karena uangnya, bukan amalnya.”
5 pemakaman mewah di Indonesia
- San Diego Hills Memorial Park, Karawang. Lahan pemakaman di sana terbagi menjadi empat tipe yang bisa disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan, yaitu tipe single dengan biaya mulai dari Rp70 jutaan, tipe semi private dengan harga mulai dari Rp450 jutaan, tipe private dengan harga mulai dari Rp1 miliar, dan tipe paviliun dengan harga sekitar Rp2 miliar.
- Al-Azhar Memorial Garden, Karawang. Al-Azhar Memorial Garden merupakan tempat pemakaman muslim yang terletak di Karang Timur, Jawa Barat. Ada tiga tipe lahan makam yang tersedia di Al-Azhar Memorial Garden, yaitu tipe single dengan harga Rp57 jutaan, tipe double dengan kisaran harga Rp173 juta – Rp 345 juta, dan tipe family dengan harga mulai Rp332 juta sampai Rp664 juta.
- Heaven Memorial Park, Bogor. Berlokasi di Kecamatan Tanjungsari, Bogor, Jawa Barat. Anda bisa memilih tipe pemakaman single, gold, atau platinum. Harga pemakaman untuk tipe single dipatok mulai dari Rp27,3 juta rupiah, tipe gold dengan kisaran harga Rp35,9 juta, dan tipe platinum dengan harga Rp 39,9 juta.
- Graha Sentosa Memorial Park, Karawang. Dengan fasilitas pendukung yang lengkap, tempat pemakaman ini menawarkan enam tipe makam untuk satu orang hingga paket untuk 18 orang. Satu liang kubur di Graha Sentosa Memorial Park ditawarkan dengan harga mulai dari Rp40 jutaan sesuai blok yang diinginkan.
- Raudlatul Jannah Memorial Park, Karawang. Anda akan menjumpai fasilitas masjid, gazebo, hingga restoran dalam satu kompleks pemakaman. Raudlatul Jannah Memorial Park menawarkan pilihan makam dengan harga mulai dari Rp39,1 juta – Rp209,7 juta sesuai tipe yang dipilih. Raudlatul Jannah Memorial Park memiliki area pemakaman tipe single 1 unit, single paket 2, single paket 10, semi private tengah, dan semi private HUK.
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.