Selama PON, BMKG Aceh Turunkan Pemantau Cuaca ke Lapangan

Selama PON 2024, BMKG Aceh Turunkan Pemantau Cuaca di Lapangan Tugu Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut di kompleks Stadion Harapan Bangsa Bangsa (SHB), Banda Aceh. Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.
Tugu Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut di kompleks Stadion Harapan Bangsa Bangsa (SHB), Banda Aceh. Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah Banda Aceh, Anang Heryanto, mengungkapkan pihaknya menempatkan 15-20 personel di venue untuk memantau perkembangan informasi cuaca selama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024.

Hal tersebut untuk memastikan kondisi cuaca di sekitar venue pertandingan dapat diantisipasi dengan tepat, terutama di 10 wilayah yang tersebar di Provinsi Aceh.

Wilayah-wilayah tersebut meliputi Banda Aceh, seperti Kampung Jawa, Taman Rusa, Blang Bintang, Pantai Lhoknga di Aceh Besar, serta kota-kota lain seperti Lhokseumawe dan Sabang.

Selain personel, BMKG Aceh juga menggunakan Automatic Weather Station (AWS). Perangkat ini mampu mencatat berbagai data seperti temperatur, kecepatan dan arah angin, kelembaban, serta tekanan atmosfer.

Data ini sangat penting untuk memprediksi kondisi cuaca yang bisa berdampak langsung pada jalannya pertandingan. “Kami juga sudah mendapatkan tiga Automatic Weather dari BMKG Pusat yang dapat mencatat temperatur, kecepatan dan arah angin, kelembaban dan tekanan atmosfer,” ungkapnya, Sabtu (31/8/2024).

Anang menjelaskan BMKG Aceh terus memantau kondisi cuaca setiap saat, memastikan semua cabang olahraga yang dipertandingkan dapat berjalan dengan aman, mulai dari persiapan jelang pembukaan hingga penutupan PON.

Menurut Anang, sejauh ini kondisi cuaca dan kecepatan angin di wilayah Aceh masih dalam kategori normal. Bahkan, angin yang berhembus di Pantai Pelangi di Pidie, yang akan menjadi lokasi perlombaan sepatu roda, juga masih berada dalam batas normal.

Baca jugaRatusan Atlet PON XXI Tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda

Sejauh ini, Anang menyebutkan bahwa cuaca di Aceh masih berada dalam kategori normal, termasuk kecepatan angin yang berhembus di berbagai wilayah venue. Misalnya, di Pantai Pelangi, Pidie, yang menjadi lokasi perlombaan sepatu roda, kecepatan angin masih dianggap normal dengan kecepatan 9 km/jam, angka ini merupakan yang ketiga terendah setelah Aceh Tengah dan Bener Meriah dengan 8 km/jam serta Aceh Tenggara dengan 7 km/jam.

Kecepatan angin tertinggi hingga Jumat (30/8) tercatat di wilayah Sabang, yaitu 22 km/jam atau 11,8 knot, yang masih dalam kategori normal. Secara keseluruhan, suhu udara dan kecepatan angin di seluruh venue di 10 wilayah Aceh masih dalam batas normal, yakni antara 4 hingga 12 knot.

Mengenai kondisi cuaca di September, BMKG memperkirakan curah hujan akan berada dalam kategori menengah dengan kisaran 100 hingga 300 mm per bulan, kecuali di beberapa daerah seperti Aceh Besar bagian utara yang diperkirakan memiliki curah hujan lebih rendah, yakni antara 0 hingga 100 mm per bulan.

Anang juga menyebutkan prakiraan sifat hujan untuk bulan September umumnya berada dalam kategori normal, dengan beberapa daerah yang diperkirakan mengalami hujan di atas normal, seperti Bireuen bagian utara, Aceh Selatan bagian tengah, dan Aceh Tamiang bagian selatan.

BMKG juga menyiapkan kanal informasi cuaca berbasis website yang dapat diakses dengan mudah di setiap venue pertandingan. Informasi ini akan diperbarui setiap tiga jam untuk memastikan kelancaran dan keamanan setiap cabang olahraga yang dipertandingkan, mulai dari persiapan hingga penutupan PON.

“Prakiraan sifat hujan bulan September 2024 pada umumnya berada dalam kategori normal. Adapun daerah dengan kategori atas normal berada di Bireuen bagian utara, Aceh Selatan bagian tengah dan Aceh Tamiang bagian selatan,” imbuhnya.

Artikel SebelumnyaAchmad Kartiko Pimpin Sertijab Wakapolda dan Irwasda
Artikel SelanjutnyaAwal Manis, Aceh Rebut 2 Emas dari Paramotor
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here