Dr. Safrizal Belikan Kursi Roda Celebral Palsy untuk Haikal

Dirjen Bina Adwil Kemendagri Dr. Safrizal belikan kursi rodal model celebral palsy untuk Muhammad Haikal (20) warga Blang Tingkeum, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.
Dirjen Bina Adwil Kemendagri Dr. Safrizal belikan kursi rodal model celebral palsy untuk Muhammad Haikal (20) warga Blang Tingkeum, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.

Komparatif.ID, Jakarta- Dirjen Bina Administrasi Wilayah (Adwil) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Dr. Safrizal ZA, Kamis (15/9/2022) langsung turun tangan setelah membaca berita tentang kisah hidup Muhammad Haikal (20) yang tayang di Komparatif.id.

Dr. Safrizal langsung menghubungi Pemred Komparatif.id Muhajir Juli, menanyakan kebutuhan kursi roda, yang sesuai dengan kondisi Haikal; juga seorang disabilitas.

“Oh, kalau demikian, Haikal butuh kursi roda jenis celebral palsy,” kata Safrizal.

Setengah jam kemudian, Safrizal mengatakan kursi roda jenis celebral palsy tidak dijual di Aceh. di Medan (Sumut) juga sedang kosong stok. Oleh karena itu dia harus membelinya di Jakarta.

“Kalau ada di Aceh atau Sumut, bisa lebih cepat dikirim. Tapi karena stoknya hanya ada di Jakarta, harus tunggu beberapa hari baru sampai ke Blang Tingkeum, Kota Juang, Bireuen,” terang Safrizal. “Doakan semoga tidak ada kendala dalam pengiriman,” harapnya.

Contoh kursi roda celebral palsy. Foto: Tokopedia.
Contoh kursi roda celebral palsy. Foto: Tokopedia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Haikal (20) warga Gampong Blang Tingkeum, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, membutuhkan kursi roda khusus, karena kondisi kesehatannya, membuat ia tidak dapat duduk secara normal.

Haikal merupakan piatu sejak usia lima tahun. Ibunya meninggal dunia ketika melahirkan Muhammad Hijrah. Sejak itu Haikal diasuh oleh bibinya bernama Nuriah (60), dan sepupunya bernama Ida Fitri (30).

Haikal juga sering sakit-sakitan. Pusing dan muntah-muntah merupakan hal yang sering ia alami. Kondisi tubuhnya juga sangat lemah. Mudah terkilir sehingga sering dibawa ke tempat urut.

Ia diasuh oleh familinya di bawah naungan rumah kurang layak yang tidak memiliki kamar mandi, toilet, dan sumber air bersih. Ayah Haikal hanya pulang sesekali, sejak menikah lagi di Kota Lhokseumawe.

Nuriah dan Ida Fitri berharap ada pihak yang bersedia membantu Haikal, dengan membelikan pria itu kursi roda yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.

“Kami hanya berharap kursi roda yang sesuai dengan Haikal. Dia tidak dapat duduk. Kalau kursi roda biasa tidak bisa dipakai. Kami sudah membeli model biasa. Tapi harus kami simpan, karena tidak bisa digunakan. Ke mana-mana kami harus gendong Haikal,” terang Ida Fitri.

Artikel SebelumnyaPj Bupati Minta Gampong Lain Tiru BUMG Seumirah
Artikel SelanjutnyaJaringan Terorisme Wahabi Takfiri Sudah Ada di Aceh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here