Komparatif.ID,Tel Aviv-Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak memiliki rencana untuk menduduki kembali Gaza atau mengusir penduduk Palestina. Pernyataan tersebut kontras dengan anggota ekstremis dari pemerintahan sayap kanan yang telah berulang kali menyerukan pembersihan etnis warga Palestina di Gaza.
“Saya ingin memperjelas beberapa poin. Israel tidak berniat menduduki Gaza secara permanen atau menggusur penduduk sipilnya,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataan video, yang dicuplik kembali TRTWorld.Com, Kamis (11/1/2024).
Dia mengklaim bahwa Israel hanya memerangi kelompok perlawanan Hamas dan bukan penduduk Palestina “sesuai dengan hukum internasional.”
Baca: 23 Ribu Warga Gaza Meninggal Dunia Sejak Oktober 2023
Netanyahu melangkah lebih jauh dengan mengklaim bahwa militer Israel melakukan yang terbaik “untuk meminimalkan korban sipil”, meskipun tentara Israel membunuh lebih dari 23.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai hampir 60.000 lainnya di wilayah kantong yang terkepung tersebut sejak 7 Oktober.
Hampir 85 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat pemboman dan invasi Israel, dan seperempat penduduknya menghadapi kelaparan, dengan hanya sedikit makanan, air, obat-obatan dan pasokan lainnya yang masuk melalui pengepungan Israel.
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan tujuan negaranya adalah menyingkirkan Gaza dari Hamas dan membebaskan sandera.
“Jika hal ini tercapai, Gaza dapat didemiliterisasi dan dideradikalisasi, sehingga menciptakan kemungkinan masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina.”
Perang Israel di Gaza yang kini memasuki hari ke-97, sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 23.357 warga Palestina dan melukai 59.410 orang, kata para pejabat, sementara pemboman udara dan invasi darat Tel Aviv memicu bencana kemanusiaan di daerah kantong kecil di pesisir pantai tersebut.
Sumber: trtworld.com