Sistem BSI Rusak, Warga Aceh Kelimpungan, Ada yang Masuk Angin

sistem BSI rusak
Sejak Senin pagi (8/4/2023) hingga dinihari, layanan BSI belum dapat digunakan. Nasabah kelimpungan, dan BSI hanya mengirimkan permintaan maaf. Foto: Disitat dari akun Facebook Teuku Kemal Fasya.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Gara-gara sistem BSI rusak, warga Aceh yang tidak memiliki banyak pilihan sejak diberlakukannya Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (Qanun LKS) kelimpungan dalam bertransaksi keuangan. Sejak Senin pagi (8/5/2023) hingga pukul 00.30 WIB, Selasa (9/5/2023) sistem Bank Syariah Indonesia (BSI) tak kunjung membaik.

Sejak Senin siang keluhan tentang sistem BSI rusak mulai ramai dikeluhkan netizen di media sosial Facebook. Mereka merasa kebingungan karena tidak dapat menggunakan jasa perbankan Syariah tersebut.

Akademisi Universitas Malikusaleh (Unimal) Teuku Kemal Fasya menulis di timeline Facebook tentang berkali-kali gagal bertransaksi sejak setelah Subuh. Ia sudah mendatangi tiga BSI di Kota Lhokseumawe, namun tetap saja gagal.

Baca: Ini daftar lengkap Penerima SMSI Aceh Award 2023

“Siang saya baru dengar ternyata kekacauan bukan hanya di ATM tapi juga mobile banking. Salah seorang staf saya lapor, dia gak bisa kirim duit ke istrinya karena ketakbergunaan mobile banking-nya.

Demikian juga pengalaman Fuad Saputra. Wiraswatawan muda tersebut tidak dapat menggunakan BSI banking karena sistem BSI rusak. Padahal pada Senin pagi dia sangat membutuhkan uang karena harus mengikuti sebuah kegiatan.

Lain lagi pengalaman Mutia Dewi, yang pada Senin pagi berangkat ke Kota Takengon, Aceh Tengah. Sejak pagi dia tidak bisa menggunakan BSI bangking. Padahal dia sangat membutuhkan uang untuk dikirim kepada adiknya.

Selain itu, ibu dua anak tersebut juga sangat membutuhkan uang cash dalam perjalanan menuju Takengon. Namun dari beberapa ATM yang ia singgahi, tak satupun dapat mengeluarkan uang.

Karena uang cash di dalam dompet tersisa tidak seberapa, akhirnya ia dan beberapa temannya harus menahan lapar sepanjang perjalanan. Adapun dengan sisa uang yang ia kantongi, hanya dapat membeli gorengan.

“Sampai di Takengon, kami semua masuk angin. Sepanjang perjalanan harus mengudap bakwan dan pisang goreng. Padahal tiba di di Singgah Mulo, sudah masuk waktu makan siang. Tapi karena uang di BSI tidak bisa ditarik, akhirnya tidak bisa singgah di warung nasi,” sebut Mutia Dewi.

Di halaman Facebook Bank Syariah Indonesia, Darwanto, menyoal maintenance BSI yang sangat lama, sehingga menganggu transaksi. Saat postingannya ditulis, ia mengaku sejak pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB tidak dapat bertransaksi. Ia mengeluh bahwa bank tersebut tidak professional.

Pradita Daniel juga mengeluh. Ia protes atas kinerja BSI yang menurutnya tidak professional. Di linimasa ia menulis “Maintenance dari sebelum matahari terbit sampe matahari terbenam belum kelar juga. down 1 jam aja banyak yang rugi. Apalagi down 12jam lebih, di hari Senin lagi. Gak beres ni bank, pindahin lagi duit. “

Di Aceh komplain nasabah semakin kencang karena hanya memiliki layanan perbankan syariah sejak diberlakukannya Qanun LKS. Secara mayoritas, dua perbankan yang jasanya digunakan yaitu Bank Aceh dan BSI. Perihal BSI, bukan baru pertama kali berulah dengan layanan yang membuat jantung terkadang harus berdetak lebih kencang. Tapi sudah berkali-kali.

“Jelang Lebaran lalu juga demikian. Saya kelimpungan menarik uang cash di ATM. Semuanya gak bisa. Untung saja saat itu BSI banking tidak bermasalah. Sehingga uang di BSI saya tranfer ke Bank Aceh yang sejauh ini lebih professional,” sebut Fuad Saputra, yang bekerja di Aceh Utara.

Mengapa Sistem BSI Rusak?

Sementara itu, menjawab keluhan sistem BSI rusak, pihak perbankan, memberikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf.

Pihak BSI Aceh mengirimkan pesan yang berisi penjelasan tentang apa penyebab sistem BSI rusak.

Yang kami hormati, Bapak/Ibu yang dirahmati Allah.

Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan hari ini karena kami baru saja selesai melakukan proses perawatan sistem dan pembaruan data. Saat ini sedang dilakukan proses verifikasi untuk memastikan sistem dapat berjalan dengan baik.

Kami memastikan dana nasabah tetap aman dan berharap melalui proses ini, kualitas layanan BSI menjadi lebih baik, sehingga nasabah dapat semakin nyaman serta aman dalam melakukan transaksi perbankan.

Terimakasih

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

BSI Regional Aceh

Namun permintaan maaf dari BSI tidak membuat nasabah mendapatkan penyelesaikan masalah. Dengan sistem keuangan saat ini yang semakin umum menggunakan cashless, sistem BSI rusak menjadi kendala besar.

“Semuanya saat ini bayar melalui banking atau ATM. Jarang pegang uang. Tapi Bank Syariah Indonesia belum siap. Mereka seringkali mengalami error. Permintaan maaf tidak mengembalikan kerugian nasabah. Tidak mengembalikan rusaknya transaksi bisnis. Inilah dampak buruk “monopoli” sistem keuangan di Aceh. Bila sistem BSI rusak, maka banyak masyarakat yang kelimpungan, ”keluh Fitri, seorang wiraswasta di Banda Aceh.

Artikel SebelumnyaDedikasi Pj Bupati Aceh Utara Membangun Daerah Diakui dalam SAA 2023
Artikel SelanjutnyaFokus Bangun Dapil, SMSI Aceh Beri Award Kepada Zulfadli, A.Md
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here