Slash, Rocker Marlboro Merah

Slash
Slash, gitaris Guns N Roses. Foto: Pinterest.

Slash, gitaris “bad boy” ini namanya begitu tenar di seluruh dunia. Seorang gitaris rock yang tidak mengerti not balok namun dapat menghadirkan sweet harmony dan unik di setiap nada yang dia mainkan. Hadir menjadi palang pintu, sebagai lead gitar kelompok musik rock paling berbahaya di dunia, Gun N’ Roses.

Slash menjelma menjadi salah satu dewa gitar yang pernah memenangi Grammy. Berdiri sejajar bersama beberapa gitaris beken seperti Jimmy Page, Eddy van Helen, Keith Richards, Jimmy Hendrix, dan gitaris Deep Purple Ritchie Blackmore.

Tampil saat konser dengan gaya khas rambut keriting, telanjang dada. Sebatang Marlboro merah terselip di bibir dan topi fedora gangster bermahkota tinggi yang konon dia curi dari toko aksesoris di Kota Los Angeles.

Menurut kisah, nama Slash berawal dari panggilan teman temannya di sekolah gara gara perilakunya yang lasak dan selalu terburu buru dalam mengerjakan sesuatu. Sehingga dipanggil Slash (menyayat dengan cepat).

Baca: Manfaat Kopi, Keharaman Rokok dan Musik

Terlahir dengan nama Saul Hudson pada tahun 1965 dari ibu yang berdarah Afro Amerika, dan ayah Inggris. Setelah kedua orang tuanya berpisah, Slash remaja dirawat oleh sang nenek yang merupakan pendukung utama bakat Slash menjadi musisi. Slash masih ingat bagaimana sang nenek menghadiahi ia sebuah gitar akustik yang konon hanya bersenar satu. Slash muda tidak ambil pusing, dengan satu senar dia mulai mengulik musik musik yang lagi ngetop saat itu, seperti Rolling Stones dan Aerosmith.

“Aku akan menjual seluruh jiwa ragaku pada gitar,” kata Slash dalam sebuah wawancara.

Ia semakin hanyut dalam mimpi besarnya. Jiwanya meledak ledak. Ambisinya mulai tidak terbendung. Karena obsesinya untuk menjadi seorang rockstar, akhirnya dia memutuskan untuk drop out sekolah pada saat dia masih kelas II. Menurutnya, pendidikan berikutnya sedang menantinya di panggung konser dunia sebagai gitaris.

Bersama sahabatnya Steven Adler, mereka mulai mencoba merajut mimpi untuk membentuk sebuah grup band impian. Steven Adler mengajak Slash bertemu temannya, Izzi Stradlin untuk membicarakan rencana mereka.

Mungkin karena memiliki impian yang sama, akhirnya Izzy mengajak mereka berdua untuk mendengarkan sebuah demo dari Axl Rose, teman Izzi. Dan setelah menemukan seorang bassist, Duff McKagan lewat iklan “DICARI SEORANG PEMAIN BASS”. Maka terbentuklah band rock sangar ini. Guns N’ Roses.

Apa yang terjadi selanjutnya? Mereka akhirnya menggila tak terbendung. Dunia musik rock tercengang. Wabah Gun N’ Roses menular sampai pelosok pelosok dunia. Sangking ngetopnya, pada awal tahun 90an Anda tidak dianggap sebagai “anak main” kalau belum mengoleksi album Gun N’ Roses di rak kaset Anda. Penulis termasuk salah satu kolektor fanatik kala itu.

Seorang jurnalis pernah bertanya bagaimana cara ia memulainya. “Pada awal aku merintis, aku sangat menjaga fokus ku. Tidak ada hal lain di luar musik yang dapat mengganggu
fokusku. Tidak akan ku biarkan. Begitu sound aku hidupkan, selama 12 jam ke depan itulah yang aku lakukan. Aku benar benar gila. Begitu aku mulai latihan, hanya itu yang aku lakukan. Aku telah mengorbankan sekolah ku.

Sekarang aku akan menggantikannya dengan cara ini. Aku tidak mau terpengaruh oleh pemain gitar manapun. Oke, mungkin dari sekian banyak musisi yang sedang on fire, hanya Eddie Van Halen yang sedikit membuat aku linglung. Tapi aku tidak berencana menirunya,” jawabnya.

Slash terkenal sangat liar tapi tidak rusuh seperti gitaris heavy metal. Dia sangat selektif dan lebih menekankan pada nada, perasaan, dan sikap. Slash bermain untuk harmoni lagu, bukan untuk huru hara.Bayangkan, Anda cukup mendengarkan sound gitarnya sambil tutup mata. Anda akan tahu, itu Slash!

Super group ini telah menjual lebih dari 100 juta rekaman di seluruh dunia. Sebuah angka fantastis yang mengantarkan Guns N’ Roses masuk kategori sebagai salah satu band rock terlaris sepanjang sejarah.

Dari enam album studio, di luar beberapa album kompilasi terdapat satu “album kembar” yang sampai saat ini masih diputar di seluruh dunia. Labelnya “Use Your Illusion I & II“. Dari 30 lagu yang terdapat di kedua sampul itu, beberapa di antaranya merupakan hit andalan sampai saat ini. Sebut saja November Rain, Don’t cry, Estranged, Knockin’ on Heaven’s Door, Civil War, Breakdown, Dead Horse, Double Talkin’ Jive. Serta lusinan hit yang ada di album lain seperti Paradise City, Night Train, My Michelle, Welcome to the Jungle, dan tentu saja tembang sejuta umat Sweet Child O’ Mine.

Tapi tahukah Anda ? Salah satu yang paling ikonik di album itu tentu tembang legendaris November Rain yang dibawakan dengan sangat apik oleh sang vokalis, Axl Rose. Sebuah lagu yang memakan waktu persiapan hampir 10 tahun, dan menelan biaya $1,5 juta (hanya untuk satu lagu).

Salah satu faktor yang menjadikan video klip November Rain sangat istimewa adalah solo gitar yang sangat memukau dari sang gitaris, Slash. Konon solo gitar ini dimainkan tanpa latihan khusus. Idenya justru mengalir begitu saja saat mau rekaman. Ajaibnya, part solo gitar ini tanpa diulang sampai rekaman selesai (sekali take). Slash yang jenius berhasil memadukan antara teknik gitar yang luar biasa dengan emosi yang sangat mendalam. Melodi ini diakui sebagai salah satu solo gitar terbaik dalam sejarah musik rock modern.

Tracii Guns, seorang mantan gitaris yang pernah bermain bersama Gun N’ Roses pada pertengahan 80an menyebutkan, “Aku tidak terkejut bila suatu saat lagu tersebut akan menjadi sesuatu yang sangat keren.”

Kenyataanya, Slash bersama Guns N’ Roses telah menciptakan sebuah lagu “sepanjang masa”. Sebuah lagu sweet memory yang akan selalu diingat dan tentu memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar di seluruh dunia. Khususnya di saat “Hujan November” tiba.

And when your fears subside, and shadows still remain. I know that you can love me, when there’s no one left to blame. So never mind the darkness, we still can find a way. Cause nothin’ lasts forever, even cold November Rain.

Artikel SebelumnyaKetua DPRA Apresiasi Kepemimpinan Safrizal
Artikel SelanjutnyaIwan & Cinta Sejati Bersama Suzuki Grand Escudo 2.0l
Sibran Malasi (Abie Bram)
Penikmat kopi stengky dan swastawan yang gemar membaca.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here