Komparatif.ID, Banda Aceh— Pimpinan Dayah Darul Hasanah, Tgk Hasanuddin membantah tuduhan yang menyebutkan bahwa istrinya menghukum seorang santri dengan menyiram air cabai.
Ia menegaskan bahwa peristiwa yang sebenarnya terjadi bertolak belakang dengan apa yang ramai diperbincangkan masyarakat. Tgk Hasanuddin memastikan istrinya tidak pernah melakukan penyiraman air cabai ke tubuh santri yang melanggar aturan di dayah yang ia pimpin.
Dalam klarifikasinya, Tgk Hasanuddin menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Awalnya, seorang santri berinisial T kedapatan merokok seorang diri di bilik kamar oleh seorang ustadz.
Sesuai dengan aturan yang berlaku, santri yang melanggar peraturan diberikan hukuman botak. Hukuman tersebut merupakan sanksi yang telah ditetapkan di dayah bagi mereka yang melanggar.
Setelah menjalani hukuman tersebut, santri tersebut dilaporkan oleh para santri lainnya kepada istri pimpinan dayah.
Pada saat yang bersamaan, istri pimpinan, yang kerap dipanggil dengan sebutan “Ummi,” sedang mempersiapkan cabai yang diblender untuk membuat sambal sebagai pendamping masakan mie, yang rencananya akan dinikmati bersama setelah pengajian.
Mendengar laporan adanya santri yang kedapatan merokok, Ummi secara spontan mendatangi santri tersebut.
Di lokasi kejadian, Pimpinan Dayah Darul Hasanah tersebut menjelaskan istrinya lalu memberikan hukuman dengan cara mengoleskan sedikit cabai ke bibir santri tersebut sambil menasehatinya agar tidak mengulangi perbuatannya.
Baca juga: Istri Pimpinan Ponpes Darul Hasanah Siram Air Cabai ke Tubuh Santri
Hal ini dilakukan karena santri yang bersangkutan sebelumnya juga pernah tertangkap merokok di lingkungan dayah. Setelah memberikan nasihat dan mengoleskan cabai, Ummi langsung meninggalkan tempat tanpa melakukan penyiraman air cabai ke tubuh santri.
Tgk Hasanuddin menegaskan tindakan istrinya hanyalah mengoleskan sedikit cabai ke bibir santri sebagai bentuk peringatan, bukan menyiramkan air cabai seperti yang dituduhkan.
“Ummi saat itu sedang mempersiapkan sambal untuk masakan mie, bukan untuk menghukum santri. Dia hanya mengolesi sedikit cabai ke bibir santri, tidak ada penyiraman air cabai,” terangnya video klarifikasi berdurasi 1 menit 48 detik yang diakses Komparatif.ID, Minggu (6/10/2024).
Setelah kejadian di dayah, T lalu pulang ke rumahnya. Di rumahnya, muncul sebuah video yang memperlihatkan santri sedang dimandikan, seolah-olah menggambarkan bahwa istri pimpinan dayah telah menyiramnya dengan air cabai.
Tgk Hasanuddin menyebut video tersebut kemudian viral di media sosial, sehingga menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat. “Santri itu sesampai di rumahnya dibuatkan video seakan-akan kami menyiram air cabai ke seluruh badannya. Padahal yang sebenarnya terjadi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Istri pimpinan Ponpes Darul Hasanah, Pante Ceureumen, Aceh Barat, diduga menyiram air cabai ke tubuh salah seorang santri karena kedapatan merokok di area dayah.
Kekerasan tersebut diperbincangkan publik setelah sebuah video amatir beredar di media sosial. Di dalam video tersebut, seorang santri pria yang masih duduk di bangku SMP, mengerang kesakitan dan menceburkan dirinya ke dalam bak mandi.
Informasi yang diterima Komparatif.ID, peristiwa kekerasan tersebut dilakukan NN (40) pada Senin, 30 September 2024. Akibat perbuatan NN, tubuh korban melepuh, dan dia menderita rasa terbakar dalam waktu yang lama.