Komparatif.ID, Sigli— Pemerintah Kabupaten Pidie menggelar Seminar Raya Hari Jadi Pidie yang berlangsung di Oproom Sekretariat Kantor Bupati Pidie pada Rabu (31/7/2024).
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua MPU Pidie, Tgk Ismi A Jalil atau Abu Ilot, Dandim 0102/Pidie, Letkol Inf Abd Jamal Husin, dan sejumlah kepala SKPK.
Seminar ini secara resmi dibuka oleh Pj Bupati Pidie Samsul Azhar dan dihadiri oleh unsur Forkopimda Pidie serta sejumlah pemateri seperti Junaidi, Dr Nadhar Putra, MSi, Dr Husaini, Drs Nab Bahany As, dan Ir Tarmizi A Hamid.
Seminar ini merupakan kelanjutan dari pra-seminar yang telah digelar beberapa pekan sebelumnya, dengan tujuan utama menetapkan hari jadi Pidie.
Para pemateri diskusi memberikan pandangan mereka berdasarkan rekomendasi yang telah disepakati pada FGD I dan FGD II. Berdasarkan rekomendasi tersebut, Pj Bupati Pidie Samsul Azhar lalu mengumumkan hari jadi Pidie resmi ditetapkan pada 22 Jumadil Akhir 917 Hijriah (18 September 1511 M). Dengan demikian, Kabupaten Pidie kini berusia 529 tahun.
Samsul Azhar menjelaskan penetapan hari jadi ini dilakukan untuk mengenang kedaulatan Pedir pada masa lampau serta sebagai penghargaan terhadap sejarah pembangunan Pidie yang berkelanjutan hingga saat ini.
Baca juga: Puslitbang Polri Teliti Kasus Pidana Siber di Pidie
Seminar tersebut juga dapat disaksikan secara live streaming melalui akun YouTube Pemerintah Kabupaten Pidie, memungkinkan masyarakat luas untuk turut serta dalam momen bersejarah ini.
Pada kesempatan itu, Pj Bupati Pidie mengajak seluruh SKPK untuk memberikan dukungan penuh terhadap penetapan hari jadi Pidie. Dukungan ini dianggap sangat penting untuk memastikan bahwa hari jadi Pidie dapat ditetapkan secara resmi dan diakui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie melalui qanun.
Samsul Azhar juga menegaskan bahwa tahap pengambilan kesimpulan ini merupakan bagian akhir dari serangkaian proses yang panjang dan membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak terkait.
Penetapan hari jadi ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga sebagai pengingat akan sejarah panjang Pidie sebagai daerah Kupiah Meukeutop. Para pemateri dalam seminar ini menggarisbawahi pentingnya menghargai dan mempelajari sejarah daerah sebagai dasar untuk pembangunan di masa depan.
Mereka juga menekankan bahwa penetapan hari jadi ini harus menjadi momentum bagi semua elemen masyarakat untuk bersatu dalam memajukan Kabupaten Pidie.
Sebagai daerah yang kaya akan sejarah dan budaya, Pidie memiliki warisan yang perlu dijaga dan dilestarikan. Penetapan hari jadi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sejarah daerah mereka.