Pebisnis Sabu-Sabu Agen Penghancur Islam

Sabu-sabu agen yahudi
Dalam ceramah Maulid Nabi di Kantor Camat Juli, Senin (30/9/2024) Teungku Fadhil mengajak semua orang untuk menjauhi narkoba, tidak meninggaljan salat, dan saling mengasihi. Foto: Komparatif.ID/Muhajir Juli.

Komparatif.ID, Bireuen – para pebisnis sabu-sabu mulai agen yang memasukkan ke Aceh, para penyalur ke daerah, hingga yang memberikan perlindungan, semuanya antek Y****i.

Demikian salah satu inti pesan Teungku Fadhil, penceramah pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Kantor Camat Juli, Bireuen, Senin (30/9/2024).

Dalam ceramah tersebut Teungku Fadhil menjelaskan sudah beberapa waktu ke belakang hingga hari ini, banyak beredar sabu-sabu di Aceh. Rantai pasok dan edar sabu-sabu tersebut hampir seluruhnya dilakukan oleh orang Aceh sendiri.

Baca: Maulid Nabi, Sejarah dan Hukumnya 

Mulai yang memasok sabu-sabu dari luar, yang mengedarkan ke pengguna, hingga yang memberikan perlindungan.

“Sabu-sabu adalah narkoba. Agennya orang Aceh, pelindungnya juga ada orang Aceh, yang jual sabu orang Aceh. Mereka semua tangan kanan Y****i untuk menghancurkan Aceh,” sebut Ustad Fadhil.

Pada kesempatan itu, ustad muda tersebut juga menyampaikan betapa pentingnya kasih sayang dan berperilaku lemah lembut terhadap siapa saja. Tak peduli orang tersebut kita kenal maupun tidak.

Ia mengisahkan perilaku Rasulullah yang selalu bersedia menyuapi tunanetra pencari derma yang setiap harinya mencaci maki Rasulullah.

Si pencaci baru mendapatkan hidayah bilamana Rasulullah wafat, dan dia mendapatkan perilaku yang menyuapinya tidak sebaik orang sebelumnya. Tatkala mengetahui bila orang yang dulu menyuapinya adalah Rasulullah, si buta tersebut langsung bersyahadat.

Pada kesempatan tersebut ia mengingatkan kepada seluruh hadirin untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Tidak perlu membalas kekerasan dengan kekerasan. Tidak perlu membalas cacian dengan cacian.

“Orang-orang yang gemar mencaci, ayo kita ajak ngopi. Kita bicara dari hari ke hati. Orang yang gemar mencaci kita tidak perlu kita membalasnya dengan cara serupa,” pesannya.

Di akhir ceramah, ia mengingatkan seluruh hadirin untuk tidak menggampangkan salat. Jangan meninggalkan salat, termasuk ketika sedang sakit.

Allah telah memberikan keringanan kepada orang sakit. Bilamana tidak bisa berwudhu, maka dapat melakukan tayamum.

“Kita seringkali mendapati orang sakit tidak mengerjakan salat. Mereka menggampangkan salat. Padahal salat tidak boleh ditinggalkan meskipun sakit,” katanya.

Karena momen pilkada, ia juga mengingatkan supaya tidak merusak alat peraga kampanye milik siapa saja. Alat peraga kampanye merupakan harta si kontestan. Siapa yang merusaknya akan mendapatkan dosa.

Camat Juli Doli Mardian, S.E.,M.S.M, dalam sambutannya mengatakan perayaan Maulid Nabi Muhammad digelar demi mengenang perjuangan Rasulullah dalam mendakwahkan Islam. Sekaligus ajang silaturahmi antar tokoh masyarakat.

Pada acara itu juga digelar pemberian santunan untuk anak yatim. Turut hadir tiga anggota DPRK Bireuen Nova, Fajri, dan Sofyan. Turut hadir juga mantan Camat Juli Teuku Nagoursyah, Kajari Bireuen Munawal Hadi, Camat Peusangan Teguh Tefan, dan lain-lain.

Artikel SebelumnyaBalada Rismawati, Warga Miskin & Sakit di Mata Mamplam
Artikel Selanjutnya76 Anggota DPRA Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here