Panwaslih Aceh Imbau Masyarakat Kawal Proses Pemilu

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Panwaslih Aceh, Safwani pada Sosialisasi Pengawasan Pemungutan dan Perhitungan Suara di Oasis Atjeh Hotel, Banda Aceh, Rabu (7/2/2024). Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Panwaslih Aceh, Safwani pada Sosialisasi Pengawasan Pemungutan dan Perhitungan Suara di Oasis Atjeh Hotel, Banda Aceh, Rabu (7/2/2024). Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Untuk mewujudkan pemilu yang bebas kecurangan, Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh bekerja sama dengan The Aceh Institute menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilu Tahun 2024 dengan tema “Peran Masyarakat Sipil Dalam Mengawasi Pemilu”.

Dalam acara yang berlangsung pada Rabu (7/2/2024) di Oasis Atjeh Hotel Banda Aceh itu, Panwaslih Aceh menghadirkan tiga pemateri untuk memperkuat pemahaman kelompok masyarakat sipil yang hadir tentang potensi pelanggaran, cara mengawasi proses pemilihan umum.

Dalam sambutannya, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Panwaslih Provinsi Aceh, Safwani menegaskan pentingnya peran masyarakat sipil dalam mengawasi proses pemilu.

Ia menekankan sebagai warga negara, masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik.

“Pemilu yang bersih, transparan, dan berintegritas adalah cermin dari kuatnya demokrasi dalam sebuah negara,” ujar Safwani.

Lebih lanjut, Safwani menekankan bahwa pengawasan dari berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil, sangat diharapkan untuk memastikan jalannya Pemilu yang baik dan bebas dari pelanggaran dan kecurangan.

Tidak hanya itu, Safwani juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan dugaan pelanggaran Pemilu langsung kepada Panwaslih di wilayah masing-masing. Masyarakat sipil diharapkan dapat turut berperan serta dalam menjaga integritas dan kejujuran Pemilu, sehingga proses demokratisasi dapat berjalan dengan baik dan adil bagi seluruh warga negara.

Baca juga: Pemilu 2024, Cegah Potensi Suara Tidak Sah!

Sementara itu, Direktur The Aceh Institute Muazzinah mengingatkan masyarakat untuk tidak hanya berpartisipasi pada pemilu, tapi juga menjadi pemilih berkualitas agar menghasilkan pemimpin terbaik.

“Demokrasi itu selalu berbicara tentang; dari, oleh, dan untuk rakyat. Makanya kita butuh partisipasi berkualitas yang bebas dari pengaruh politik uang dan kecurangan-kecurangan lain,” sebutnya.

Muazzinah menyebut organisasi masyarakat sipil (OMS) memiliki peran krusial mengawasi proses pelaksanaan Pemilu. Ia menyebut, OMS memiliki kapabilitas untuk melakukan pengawasan secara efektif, bukan hanya sebagai organisasi, tapi juga sebagai individu.

“Partisipasi berkualitas yang kita harapkan ialah dengan memaksimalkan peran-peran masing, dan tidak perlu merebut peran orang lain (saksi dan pemantau) pada saat seluruh proses pemilu,” ungkapnya.

Setali tiga uang dengan Muazzinah, Pemerhati Pemilu Marini menegaskan setiap individu harus aktif mengawal seluruh tanpa proses pemilu pada hari pencoblosan, mulai dari pemungutan hingga perhitungan suara.

Salah satu partisipasi ialah dengan merekam foto hasil perhitungan, jumlah pemilih serta jumlah suara di TPS, serta melaporkan tindakan-tindakan mencurigakan kepada pengawas pemilihan.

“Semakin banyak yang foto semakin baik, artinya pemilih kita sadar sekaligus menjadi bukti bila nanti terjadi kecurangan,” ungkap Marini.

Artikel SebelumnyaGara-gara Utang, Seorang Warga Geulanggang Teungoh Dipukul Adik Ipar
Artikel SelanjutnyaKapolda Aceh Pastikan Personel Siap Amankan TPS Pemilu 2024

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here