Indonesia Sasar Reformasi Struktural Pascapandemi Covid-19

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Indonesia berada di momentum yang tepat untuk meneruskan reformasi struktural serta mengoptimalkan hilirisasi sumber daya alam dan mineral pascapandemi Covid-19. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara

Komparatif.ID, Nusa Dua— Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Indonesia berada di momentum yang tepat untuk meneruskan reformasi struktural serta mengoptimalkan hilirisasi sumber daya alam dan mineral pascapandemi Covid-19.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam seminar internasional Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-12 di Nusa Dua, Bali, pada Kamis (7/12/2023).

Salah satu fokus utama dalam reformasi struktural yang dimaksud adalah perbaikan iklim investasi. Suahasil Nazara mengatakan pemerintah berkomitmen untuk dengan hati-hati merancang kebijakan-kebijakan yang mendukung perbaikan iklim investasi di Indonesia.

Upaya ini mencakup aspek supremasi hukum, infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), dan sumber daya alam (SDA) sebagai faktor penarik investasi.

“Kualitas manusia, infrastruktur, institusi, supremasi hukum, dan keterbukaan perdagangan adalah elemen-elemen yang harus diperbaiki agar sumber daya alam kita dapat berfungsi secara optimal,” ungkap Suahasil Nazara.

Baca juga: Kemenkeu Siapkan Bantuan Rp3,7 T Untuk Sektor Perumahan

Dalam konteks ini, keberhasilan ekonomi juga sangat tergantung pada upaya disiplin fiskal untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, membangun multilateralisme dan kerja sama internasional dianggap penting dalam menghadapi tantangan pandemi dan isu-isu iklim. Ini mencakup kolaborasi terkait pendanaan dan hubungan dagang antar negara.

“Kesiapsiagaan menghadapi pandemi dan perubahan iklim harus menjadi tujuan bersama. Kebersamaan dengan kesiapsiagaan menghadapi pandemi merupakan tingkat kerja sama global baru yang harus kita ciptakan dengan platform bersama untuk menciptakan kepercayaan bersama,” tegasnya.

Lebih lanjut, untuk mencapai efektivitas dan penguatan kerja sama internasional, diperlukan konsesi, komunikasi, dan pengetahuan yang memadai. Suahasil Nazara menekankan keterlibatan, komunikasi, dan partisipasi sangat penting untuk mendorong multilateralisme di masa depan.

“Meskipun kita menyadari adanya kecenderungan menuju regionalisme, namun diskusi dengan negara lain tetap menjadi elemen krusial dalam menjalin kerja sama yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Artikel SebelumnyaCut Nurasyikin, Singa Podium Aceh yang Pergi bersama Gelombang Tsunami
Artikel SelanjutnyaReview Toyota Camry 2024, Paduan Sempurna Kemewahan & Keamanan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here