Darmansah Pimpin Operasi Pembersihan Batang Terendam

Darmansah
Pj Bupati Abdya Darmansah, Sabtu dan Minggu (3-4/6/2023) melakukan pembersihan di laut tempat nelayan pukat darat melabuhkan pukat-pukatnya di sepanjang 2 kilometer. Foto: Humas.

Komparatif.ID, Blangpidie—Pj Bupati Abdya Darmansah, selama dua hari memimpin langsung operasi pembersihan “ranjau” perusak pukat darat di pantai Gampong Alue Dama, Kuta Murni dan Ujung Tanoh, Kecamatan Tangan-Tangan. “Operasi” tersebut untuk menuntaskan masalah yang selama puluhan tahun mendera nelayan pukat darat di kawasan itu.

Kepada Komparatif.ID, Rabu (7/6/2023) Darmansah menjelaskan, kegiatan pembersihan itu dilakukan pada Sabtu dan Minggu (3-4/6/2023). Untuk kegiatan itu Darmansah terjun langsung ke lokasi, mengawasi, sekaligus ikut serta bersama nelayan yang riang gembira.

Sepanjang dua kilometer laut tepian di sana sejak puluhan tahun telah mengalami persoalan serius. Yaitu terdapatnya banyak “ranjau” yang berupa batang kayu yang dihanyutkan ataupun pepohonan yang tumbang akibat abrasi. Pohon-pohon itu tenggelam dan menjadi perusak jaring nelayan.

Baca: Ini Daftar Lengkap Penerima SMSI Aceh Award 2023

Pria ramah yang pernah menjadi Kadispora Aceh itu menjelaskan, sejak dilantik sebagai Pj Bupati Abdya, dia sudah mendapatkan pengaduan dari nelayan pukat darat tentang kendala saat mereka melabuhkan pukat.

Keluhan-keluhan itu dia tampung kemudian dianalisa dengan SKPK terkait. Darmansah mewanti-wanti bahwa persoalan tersebut harus segera ditangani.

Pada hari pertama operasi pembersihan “ranjau” tersebut, diawali dengan para penyelam lokal yang membawa tali ke dalam laut, mengikat batang pohon, dan kemudian ditarik dari darat. Penyelaman itu harus dilakukan pada pagi hari. Karena saat ini air laut sedang jernih.

Kedalamannya mencapai empat sampai lima meter. Namun karena penyelam lokal telah terbiasa serta melengkapi diri dengan alat penyelaman, tugas mengikat tali pada batang terendam yang telah puluhan tahun bersemanyam di dasar laut tepian Samudera Hindia, dilaksanakan tanpa kendala.

Pada hari pertama, upaya pembersihan itu dilakukan tanpa melibatkan alat berat. Murni tenaga manusia dan dibantu oleh truk jungkit. Namun upaya itu tidak berhasil mengangkat seluruh batang terendam.

Pada hari kedua, Darmansah mendatangkan eskavator. Berkat kekuatan gajah besi itu, batang-batang besar yang awalnya tak bergerak, kini berhasil dihumbalang ke daratan.

Setelah berkeringat di bawah terik matahari tepi pantai selama dua hari, mereka berhasil menuntaskan masalah di kawasan operasi nelayan pukat darat sepanjang 2 kilometer.

Di kawasan leun pukat tersebut, terdapat 30 kelompok nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil pukat darat. Setiap kelompok berjumlah 12 orang. Artinya ada 350 kepala keluarga yang menggantungkan ekonomi keluarga di sepanjang dua kilometer laut tersebut.

Darmansah menjelaskan, dalam situasi normal, setiap pukat menghasilkan Rp1 juta per hari. 30 pukat berarti Rp30 juta. Dalam setahun angkanya ratusan juta. Dengan demikian, secara ekonomi potensi di sepanjang 2 kilometer tersebut sangat menjanjikan.

“Jadi kehadiran Pemkab Abdya dengan melakukan pembersihan kawasan nelayan melabuhkan pukat darat, sebagai upaya melindungi para pekerja di kawasan itu. Selama ini kondisi ekonomi mereka tidak menentu karena jaringnya seringkali rusak karena terjerat dahan dan batang terendam,” sebutnya.

Dia berharap nelayan meningkatkan etos kerja menjaring ikan di laut. Tetap memelihara kekompakan, dan jangan lupa bersyukur. Satu hal lagi, ia berpesan supaya nelayan menjaga kelestarian ekosistem laut. Jangan gunakan pukat yang bisa merusak terumbu karang. Juga jangan menggunakan bahan-bahan berbahaya.

“Selama nelayan komitmen menjaga lingkungan laut, selama itu pula Allah akan memberikan ikan kepada nelayan. Ekosistem laut sangat penting dijaga. Dengan komitmen itu, insyaallah, ikan-ikan akan semakin banyak bermain di kawasan itu,” kata pria ramah tersebut.

Nelayan yang ikut bekerja membersihkan tempat mereka mencari nafkah sangat bahagia dengan kegiatan nyata yang dilakukan oleh Pj Bupati Abdya Darmansah. Mereka mengaku setelah begitu lama tak ada jawaban atas masalah yang mereka hadapi, kini tuntas.

Artikel SebelumnyaReKru Roadshow 2023: Reku Komit Tingkatkan Edukasi Aset Digital
Artikel SelanjutnyaSoal Qanun LKS, Sebaiknya Lintas Elemen Duduk Bersama
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here