Komparatif.ID, Banda Aceh— Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, menjadi salah satu tokoh yang disurvei Partai NasDem sebagai calon Gubernur pada Pilkada Aceh November 2024 mendatang.
Ketua Tim Penjaringan DPW NasDem Aceh, Muhammad Raji Firdana, mengungkapkan hal tersebut dalam keterangan tertulis kepada awak media pada Rabu (3/7/2024). Ia mengatakan nama Bustami diusulkan oleh sejumlah tokoh Aceh kepada DPP Partai NasDem beberapa waktu lalu.
“Ya, Pak Bustami memang salah satu tokoh yang masuk dalam survei NasDem Aceh. Nama beliau diusulkan oleh sejumlah tokoh Aceh ke DPP Partai Nasdem beberapa waktu yang lalu,” terang Raji.
Bendahara DPW NasDem Aceh itu menjelaskan bila hasil survei menunjukkan peluang yang baik, mungkin saja Bustami diusung. Meski begitu, Raji mengungkapkan hingga saat ini belum ada komunikasi politik antara NasDem dan Pj Gubernur Aceh itu terkait Pilkada.
“Kalau memang surveinya bagus dan potensi menang terbuka, bisa saja kita dukung beliau. Namun sejauh ini belum ada komunikasi politik terkait Pilkada antara kami dengan Pak Bustami,” jelasnya.
Lebih lanjut, Raji menuturkan selama proses penjaringan NasDem tidak akan fokus pada satu namanya saja. Partai nasional yang didirikan putra Aceh Surya Paloh itu juga memasukkan tokoh-tokoh potensial seperti Ketua Umum Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf alias Mualem, eks Wakil Gubernur Muhammad Nazar, anggota DPD RI Sudirman Haji Uma, hingga anggota DPR-RI Fraksi PKS Nasir Djamil untuk disurvei.
“Kita tidak hanya berbicara satu dua nama. Ada banyak nama tokoh potensial lainnya yang masuk survei NasDem. Ada Haji Uma, Nasir Djamil, Ruslan Daud, Muhammad Nazar, Safrizal dan nama-nama lainnya, termasuk Mualem,” sebutnya.
Baca juga: Maju Pilkada Pidie, MTA Daftarkan Diri ke Partai NasDem
Raji menyebutkan NasDem tidak ingin membatasi hanya pada kandidat tertentu saja. Selain Bustami, partai berkomitmen membuka peluang kepada semua putra-putri terbaik Aceh yang memiliki komitmen membangun daerah.
Menurut Raji, semua kandidat yang disurvei memiliki peluang yang sama untuk diusung oleh NasDem jika memiliki potensi menang. Namun, menurut Raji hasil survei bukan satu-satunya syarat untuk mendapatkan dukungan dari NasDem.
“Kita telah menyelesaikan survei periode pertama, sekarang menunggu hasil survei periode kedua. Mudah-mudahan pertengahan Juli ini hasil survei sudah final semuanya,” lanjut Raji.
Selain survei, Raji menerangkan kesepakatan dengan partai koalisi juga menjadi faktor penentu apakah kandidat akan diusung oleh NasDem. Pada pileg lalu, NasDem meraih 10 kursi DPRA dan belum memenuhi syarat untuk minimal 13 dari 81 kursi DPRA untuk mengusung paslon secara mandiri.
Raji menegaskan semuanya masih dinamis dan semua opsi yang tersedia masih dikaji. NasDem ingin melahirkan kandidat cagub terbaik yang memiliki visi membawa perubahan bagi Aceh dalam lima tahun ke depan. Kandidat tersebut juga harus memiliki komitmen untuk menuntaskan persoalan kemiskinan, membuka lapangan kerja, dan mempercepat pembangunan Aceh.
“Semuanya masih dinamis. Semua opsi yang tersedia kita kaji dan masih terus kita jajaki. Prinsipnya kita ingin melahirkan kandidat Cagub terbaik. Yaitu kandidat yang memiliki visi membawa perubahan bagi Aceh lebih baik lima tahun ke depan,” ujarnya.
Raji mengatakan semangat membangun Aceh tidak bisa dilakukan sendirian oleh NasDem. Penyelesaian persoalan Aceh harus melibatkan banyak pihak, karena itu NasDem membuka diri untuk bekerja sama dan berkoalisi dengan semua parpol yang memiliki kesamaan visi dalam membangun Aceh.
“Kita butuh Cagub yang punya kapasitas komunikasi dan relasi yang baik dengan semua stakeholder strategis, terutama pemerintah pusat. Untuk mewujudkan hal ini kita siap bekerja sama dengan semua kekuatan politik yang ada di Aceh. Baik parnas maupun parlok,” pungkas Raji.