Komparatif.ID, Banda Aceh— Diaspora Global Aceh, Senin (21/8/2023) bertandang ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh. Dalam kunjungan tersebut mereka membahas tentang upaya memajukan dunia pariwisata di Serambi Mekkah.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal, menjelaskan Aceh memiliki banyak keunggulan. Baik dari sisi budaya, kuliner maupun bentang alam. Hanya saja karena keterbatasan dana, untuk mengembangkannya secara massif dalam tempo singkat, tidak dapat dilakukan.
Selain itu Almuniza juga mengatakan pariwisata merupakan sektor yang membutuhkan andil semua pihak, baik pemerintah, swasta hingga masyarakat. Pun demikian, Almuniza berkomitmen akan mengupayakan yang terbaik bagi Aceh.
Ketua Diaspora Global Aceh Sagoe USA Adron Yusuf, pada kesempatan itu mengatakan pihaknya punya cita-cita besar supaya sektor pariwisata di Aceh menjadi perhatian pelancong dunia. Oleh karena itu membutuhkan kerja sama dalam melakukan pembenahan dari segala sisi.
Dia memaklumi bahwa masih banyak orang yang salah paham tentang dunia pariwisata. Tugas Diaspora Global Aceh ikut menjadi bagian pilar yang akan melakukan penyadaran kepada publik tentang pentingnya memajukan pariwisata tanpa perlu menghilangkan keunikan Aceh sebagai daerah khusus di Indonesia.
Baca juga: Pariwisata Tanoh Gayo Menjanjikan Tumbuhnya Ekonomi
Adron mengatakan, untuk memperkenalkan Aceh ke luar, tentu harus ada hal menarik dan unik. Tidak sama dengan yang ada di Thailand, Malaysia, dan lain-lain. Keunikan-keunikan Aceh akan menjadi daya tarik bagi pelancong dalam dan luar negeri berkunjung ke Aceh.
Adron menyambut baik gagasan Pemimpin Redaksi Komparatif.id Muhajir Juli tentang konsep pariwisata Aceh yang tidak menanggalkan identitas keacehan.
Menurut Muhajir Juli, konsep yang perlu dibangun yaitu pariwisata islami. Bukan pariwisata halal seperti yang selama ini digembar-gemborkan. Aceh sebagai daerah syariat Islam tentu tidak membutuhkan label halal. Karena sudah pasti semuanya halal.
Pada pertemuan yang ikut dihadiri oleh Prof. Abdullah Sani selaku Ketua Task Force Tourism Diaspora Global Aceh dan pengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB), juga dibahas berbagai kendala yang selama ini masih menggelayuti dunia pariwisata di Aceh.
Penjabat Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin yang ikut hadir, mengatakan Aceh Jaya memiliki banyak spot wisata yang membutuhkan pengembangan. Dia berkomitmen memajukan dunia pariwisata di Aceh Jaya. Saat ini Pemkab Aceh Jaya sudah membentuk Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma). Salah satu sektor yang menjadi prioritas adalah pengembangan kawasan wisata.