Aceh Krisis BBM Subsidi & Penugasan?

Antrean panjang di berbagai SPBU di Aceh, disuga oleh sejumlah pihak akibat krisis BBM subsidi. tapi Pemerintah Aceh punya jawaban lain; ada indikasi penimbunan, dan disparitas harga yang sangat besar. Foto dikutip dari Facebook Khairul Fahmi.
Antrean panjang di berbagai SPBU di Aceh, disuga oleh sejumlah pihak akibat krisis BBM subsidi. tapi Pemerintah Aceh punya jawaban lain; ada indikasi penimbunan, dan disparitas harga yang sangat besar. Foto dikutip dari Facebook Khairul Fahmi.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Sejumlah pihak menduga bila di Aceh sedang terjadi krisis BBM subsidi. Dugaan itu muncul karena antrean panjang di berbagai SPBU di Aceh telah berlangsung sejak November 2022. Hingga saat ini, Selasa (3/1/2023) masih terjadi. Tapi Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA membantah bila BBM subsidi sedang krisis di Aceh.

Antrean panjang di berbagai SPBU di Aceh sudah menjadi tontonan umum. Bahkan sudah sejak sebulan lalu menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Sejumlah sumber yang ditemui oleh Komparatif.id sepanjang Desember 2022 menduga bila antrean panjang karena Sebagian BBM bersubsidi terserap untuk tambang ilegal yang semakin marak di Aceh.

“Dulu tak pernah terjadi antrean panjang berbulan-bulan. Ini sudah dua bulan lebih seperti ini,” sebut sumber Komparatif.id.

Baca juga: SPBU di Aceh Minim BBM Bersubsidi

Sejak tanggal 27 Desember 2022, Pj Gubernur Aceh menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 542/21981 tentang Pengendalian Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Solar Subsidi (Bio Solar) di Wilayah Aceh.

Di dalam SE tersebut Pj Gubernur Aceh mengatur penjualan BBM di seluruh SPBU di Aceh, sebagai berikut:

  1. Kendaraan pribadi roda 4 paling banyak 25 liter/hari/kendaraan.
  2. Kendaraan pribadi roda 6 paling banyak 40 liter/hari/kendaraan.
  3. Kendaraan umum roda 4 paling banyak 80 liter/hari/kendaraan.
  4. Kendaraan umum angkutan barang roda 6 paling banyak 60 liter/hari/kendaraan.
  5. Kendaraan umum angkutan barang lebih dari roda 6 paling banyak 200 liter/hari/kendaraan.
  6. Kendaraan umum angkutan orang lebih dari roda 6 paling banyak 200 liter/hari/kendaraan.

Ada Indikasi Penimbun BBM Susbidi

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh Ir.Mahdinur,M.M, kepada Komparatif.id menyebutkan SE Gubernur Aceh tersebut sebelum diterbitkan telah melalui pembahasan ketat  dengan pihak-pihak terkait.

“Tujuan utama Pak Pj Gubernur Aceh menerbitkan SE tersebut supaya BBM subsidi yang diberikan kepada masyarakat, betul-betul tepat sasaran. Supaya antrean panjang di SPBU bisa teratasi secepatnya,” sebut Mahdinur, Selasa (3/1/2023).

Mahdinur menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan dan data yang diperoleh  melalui sistem Pertamina Wilayah Aceh, ditemukan  banyak sekali kendaraan dengan nopol polisi (plat) yang sama, setiap hari mengisi BB subsidi sampai ratusan liter.

Temuan tersebut merupakan indikasi ada pihak-pihak yang bertindak curang demi meraup untung lebih, dan tega mengorbankan orang banyak.

Pengaturan pembelian BBM subsidi yang diterbitkan Pj Gubenur Aceh, bertujuan memberikan perlindungan kepada publik, yang selama ini harus antre berjam-jam hanya demi mendapatkan BBM yang mendapatkan suntikan dana tambahan (subsidi)dari pemerintah.

Antrean panjang di SPBU Lamnyong, Banda Aceh pada 28 November 2022. Sampai Jumat (9/12/2022) pemandangan serupa belum berubah di banyak SPBU di Aceh. Pihak Pertamina menyebutkan tidak ada kelangkaan BBM subsidi di Aceh. Foto: Komparatif.id/Muhajir.
Antrean panjang di SPBU Lamnyong, Banda Aceh pada 28 November 2022. Sampai Jumat (9/12/2022) pemandangan serupa belum berubah di banyak SPBU di Aceh. Pihak Pertamina menyebutkan tidak ada kelangkaan BBM bersubsidi di Aceh. Foto: Komparatif.id/Muhajir.

“Kuota BBM untuk Aceh tidak dikurangi. Bahkan sudah dihitung dengan cermat dan alokasinya mencukupi. Dengan terbitnya SE tersebut, Pak Gubernur berharap kita semua dapat mematuhinya, sehingga semua pihak terlindungi dan tepat sasaran,” sebut Mahdinur.

Sementara itu, Juru Bicara pemerintah Aceh Muhammad MTA dalam keterangannya kepada Komparatif.id menyebutkan SE pembatasan pembelian BBM subsidi, telah melalui mekanisme yang ketat; tindak lanjut dari koordinasi lintas sektor yang dilakukan pada Desember.

Antrean panjang di SPBU diakibatkan oleh disparitas harga antara BBM subsidi dan non subsidi yang sangat besar. Hal tersebut membuat masyarakat pengguna kendaraan roda empat ke atas, berlomba-lomba mendapatkan BBM subsidi.

Pertamina tidak mengurangi kuota BBM subsidi untuk Aceh. Menurut hemat kami, terjadinya antrean panjang murni karena kesenjangan harga antara yang disubsidi dengan non subsidi,” sebut Muhammad MTA.

Menurut Muhammad MTA, sebaiknya memang ada penambahan kuota BBM subsidi untuk Aceh, atau penurunan harga BBM non subsidi. Perihal penurunan harga, sudah dilakukan oleh pemerintah per 3 Januari 2023.

PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya harga BBM Non Subsidi di seluruh SPBU yang tersebar di Indonesia dari Aceh sampai dengan Papua per Selasa (3/1/2023) di mulai pukul 14.00 WIB.

Penurunan harga BBM ini berlaku untuk produk Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite dan Pertamina Dex.

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Dikutip dari CNBC, Penurunan harga BBM ini berlaku untuk produk Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite dan Pertamina Dex.

Untuk harga Pertamax turun Rp 1.100 per liter menjadi Rp 12.800 per liter dari sebelumnya Rp 13.900 per liter pada periode Desember 2022.

Sementara untuk Pertamax Turbo turun Rp 1.150 per liter menjadi Rp 14.050 per liter, dari sebelumnya Rp 15.200 per liter.

Adapun untuk produk Dexlite kini dibanderol Rp 16.150 per liter, turun Rp 2.150 per liter dari sebelumnya Rp 18.300 per liter. Dan Pertamina Dex kini dibanderol Rp 16.750 per liter, turun Rp 2.050 per liter dari sebelumnya Rp 18.800 per liter.

Artikel SebelumnyaPelatih Al Nassr: “Ronaldo? Saya Ingin Messi Lebih Dulu”
Artikel SelanjutnyaHarga BBM Non Subsidi di Aceh Mulai 3 Januari 2023
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here