Gampong Kuala Ceurape Bireuen Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Gunakan Air Bekas Banjir

Gampong Kuala Ceurape Bireuen Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Gunakan Air Bekas Banjir
Camat Jangka, Mulyadi, (baju oblong warna kuning) saat sedang berbicara dengan warga Gampong Kuala Ceurape. Foto: Rizal Bank Pineung.

Komparatif.ID, Bireuen— Lima hari pascabanjir, warga Gampong Kuala Ceurape, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, masih menghadapi kesulitan air bersih dan akses layanan dasar.

Hingga Senin, (1/12/2025), aliran air PDAM belum berfungsi, listrik masih padam, dan jaringan telepon seluler belum terkoneksi. Kondisi tersebut membuat masyarakat belum dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

Sebagian besar warga masih bertahan di lokasi pengungsian. Meski bantuan semakin berkurang, mereka belum bisa pulang ke rumah karena sebagian besar hunian masih dipenuhi lumpur dan belum dapat dibersihkan.

Warga hanya memiliki pakaian yang sedang digunakan karena seluruh barang rumah tangga telah terendam. Situasi ini semakin menyulitkan kebutuhan dasar harian mereka.

Salah satu warga, Furqan, mengatakan masyarakat terpaksa memanfaatkan air sawah bekas banjir untuk mandi, mencuci, memasak, dan kebutuhan sanitasi. Ia mengatakan kondisi sanitasi semakin memburuk akibat tidak adanya fasilitas layak.

“Warga terpaksa melakukan buang air besar sembarangan, mandi, cuci, memasak harus menggunakan air di sawah bekas banjir,” ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Aceh Buka Layanan Pengaduan Keluarga Hilang Kontak

Dusun Pasi menjadi wilayah dengan dampak terparah. Aliran sungai di bibir pantai berubah menjadi alur kuala dan satu unit rumah milik Iswadi dilaporkan hanyut tanpa menyisakan barang apapun.

Selain kerusakan fisik, dua warga yakni Khatijah (62) dan Saiful (55) meninggal dunia.

Keduanya sebelumnya dalam kondisi sakit dan sempat dievakuasi secara bergotong royong melewati rendaman banjir menuju meunasah. Namun sesampainya di lokasi, keduanya menghembuskan napas terakhir dan kemudian dimakamkan dalam endapan lumpur.

Camat Kecamatan Jangka, Mulyadi, SP., MM, mengatakan sudah mengunjungi lokasi banjir sejak 29 November hingga 1 Desember 2025. Ia menjelaskan telah mengantar bantuan berupa 400 kilogram beras dari Bupati Bireuen.

Mulyadi juga menjelaskan Pemkab telah mengirimkan air dan bak penampung.

Selain itu, anggota DPR RI dapil 1, Jamaluddin, juga telah memberikan pasokan air bersih untuk kebutuhan warga. Ia menyampaikan kondisi terkini sudah dilaporkan kepada Bupati dan saat ini pihaknya masih menunggu arahan lanjutan terkait penanganan selanjutnya.

Artikel SebelumnyaPemerintah Aceh Buka Layanan Pengaduan Keluarga Hilang Kontak
Artikel SelanjutnyaKesehatan Pengungsi Memburuk, Obat-obatan di Kuala Ceurape Jangka Langka

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here