Pukuli TNI Hingga Pingsan, Dek Gam Ditangkap Saat Beli Nasi

Dek Gam ditangkap pada Senin (30/1/2023) setelah bersembunyi dua hari di tambak warga. Ia buron setelah menganiaya prajurit TNI-AD. Foto: HO for Komparatif.id
Dek Gam ditangkap pada Senin (30/1/2023) setelah bersembunyi dua hari di tambak warga. Ia buron setelah menganiaya prajurit TNI-AD. Foto: HO for Komparatif.id

Komparatif.ID, Idi—Asmuni alias Dek Gam (37) pelaku penganiayaan terhadap Sertu Khaidir (51) yang merupakan anggota TNI-AD Kodim 0104/Aceh Timur, akhirnya ditangkap pada Senin (30/1/2023). Keberadaannya berhasil dilacak aparat hukum, setelah ia keluar untuk membeli nasi bungkus.

Dek Gam berhasil diketahui keberadaannya setelah tak sanggup menahan lapar dan keluar membeli sarapan pagi. Usai membeli sarapan, ia segera menaiki boat dan mengayuhnya kembali ke sebuah tambak. Komandan Rayon Militer 03/Rantau Selamat, dibantu empat prajurit dan personel kepolisian mendatangani persembunyian pelaku di sebuah pondok. Dek Gam diringkus tanpa perlawanan, dan kemudian dibawa ke Polsek Rantau Selamat, Aceh Timur.

Ihwal peristiwa penganiayaan terhadap Khaidir terjadi pada Sabtu (28/1/2023) sore. Menurut keterangan Wakapolsek Rantau Selamat Ipda Irfendi, saat itu Sersan Satu Khaidir melintas di depan warung di Dusun Matang Nibong, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur.

Baca juga: Pembantaian Teungku Bantaqiah di Beutong Ateuh

Dek Gam yang merupakan penduduk tempatan memanggil Khaidir yang sedang berada di atas sepeda motor dan sedang melaju di atas badan jalan. Saat itu sang sersan sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya.

Khaidir dipanggil dengan cara diteriaki oleh Dek Gam. Melihat ada yang memanggilnya, Khaidir menghentikan laju sepada motor Honda Vario-nya. Asmuni yang datang dengan menggenggam balok secepat kilat memukul Khaidir.

Meski Khaidir sudah mencoba menghindar tapi Dek Gam sangat beringas saat memukul. Berkali-kali tubuh prajurit TNI-AD tersebut ditimpa balok. Kayu keras itu menghujam mata sebelah kanan, kepala sebelah atas, kepala bagian belakang. Darah muncrat dari luka robek di kepala belakang.

Sang prajurit pun rubuh ke tanah. Ia kehilangan kesadaran diri. Diserang tiba-tiba oleh sipil, tentu tak pernah ia sangka. Konon lagi dalam suasana negeri aman sentausa.

Usai memukuli Khaidir, Asmuni melarikan diri. Ia berlari ke arah sungai dan kemudian menghilang. Kayu balok dibuang begitu saja di lokasi kejadian.

Warga kemudian membawa Khaidir ke Puskesmas Rantau Peureulak. Korban dirujuk ke RSUD Kota langsa untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Menurut sejumlah sumber, Asmuni mengidap gangguan jiwa. Ia kerap meresahkan warga. Mengamuk sesuka hati, dan tak ada warga yang berani menanganinya. Hingga akhirnya ia pun memukuli anggota TNI.

Setelah menghilang selama dua hari, akhirnya Asmuni ditangkap. Ia tak dapat lagi menahan lapar dan akhirnya keluar membeli sarapan pagi di kawasan itu. “Benar-benar gila,” gumam warga.

Artikel SebelumnyaGerindra Ingin Belajar dari Partai yang Sudah Berkuasa
Artikel SelanjutnyaDilanda Hujan Deras, Pemko Sabang Imbau Warga Waspada
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here