Pelaku Pengancam Sekretaris RKB Tamiang Ajak Damai, Asrizal: Hukum Harus Tegak

Di Tamiang, Timses Bustami Diancam Bunuh Pelaku Pengancam Sekretaris RKB Tamiang Ajak Damai, Asrizal: Hukum Harus Tegak
Ketua RKB Aceh Tamiang, Asrizal H. Asnawi. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Kuala Simpang– Terduga pelaku pengancaman pembunuhan terhadap Sekretaris Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Tamiang, Safwan, mengajak korban berdamai. Akan tetapi ajakan tersebut ditolak.

Ketua RKB Aceh Tamiang Asrizal H. Asnawi, Selasa (12/11/2024) mengatakan para terduga pelaku telah mengirimkan utusan untuk menemui Safwan dan dirinya, dengan harapan korban dan pihak RKB bersedia berdamai.

“Pelaku mengirimkan utusan menemui kami. Mereka mengajak berdamai. Harapan mereka supaya kasus ancaman pembunuhan dan upaya paksa mencabut dukungan terhadap Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, tidak dilanjutkan ke ranah hukum,” terang Asrizal H. Asnawi, mantan anggota DPRA periode 2019-2024.

Politisi tersebut mengatakan ajakan berdamai ditolak pihaknya. Karena tindakan para pelaku merupakan bentuk intimidasi terhadap kemerdekaan berpolitik. Tindakan para pelaku menghina demokrasi dan kemerdekaan individu dalam menentukan pilihan politik.

Kasus upaya teror yang dialamatkan kepada Safwan sebagai Sekretaris RKB telah dilaporkan ke pihak penegak hukum. “Kasus tersebut sudah kami laporkan ke polisi. Ini menyangkut upaya mereduksi aksi premanisme politik di Tamiang,” katanya.

Menurut Asrizal, proses hukum perlu ditempuh, supaya pelaku tidak lagi semena-mena memaksakan kehendak kepada orang lain. Pilihan politik merupakan hak individu yang dijamin undang-undang. Siapa saja tidak dibenarkan memaksa kehendak terhadap orang lain, apalagi sampai mengancam akan menghabisi nyawa orang lain.

Baca juga: Tiyong Minta Kasus Pengancaman Sekretaris RKB Aceh Tamiang Diusut Tuntas

“Kami akan melanjutkan ke proses hukum. Hukum harus tegak dan kami siap memperjuangkan hak kami sebagai warga negara. Premanisme tidak ada tempat lagi di bumi Aceh Tamiang dan Aceh secara umum,” imbuh politisi tersebut.

Sebelumnya, Safwan yang merupakan Sekretaris Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Tamiang, diancam bunuh pada Minggu (10/11/2024).

Ketua RKB Aceh Tamiang Asrizal H. Asnawi mengatakan, peristiwa pengancaman tersebut terjadi di salah satu warung kopi di kawasan Karang Baru.

Saat itu, Safwan didatangi oleh sekelompok orang yang datang dengan dua mobil. Salah satu pelaku kemudian menanyakan alasan Safwan yang membacakan deklarasi KPA Aceh Tamiang yang menyatakan dukungannya kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, Bustami-Fadhil.

Safwan menjelaskan bahwa ia hanya bertugas membacakan teks deklarasi dan meminta maaf jika ada yang merasa salah. Namun, ketika diminta membuat pernyataan kedua untuk menarik dukungannya kepada Bustami-Fadhil dan mengirimkannya kepada pasangan Muzakir Manaf-Fadhullah, Safwan menolak.

Penolakan tersebut membuat salah satu pelaku marah dan menarik kerah baju Safwan dengan kasar sembari mengancam akan membunuhnya.

Safwan pun tidak tinggal diam dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian pada Senin, 11 November 2024, dengan didampingi oleh Ketua RKB Aceh Tamiang, Asrizal H Asnawi, dan Ketua Relawan Kotak Kosong, Murthala.

Sementara itu secara terpisah, Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, mengatakan laporan dugaan pengancaman yang dialami oleh Sekretaris Tim Relawan Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Tamiang, Safwan, sudah ditangani penyidik.

“Benar, ada laporan masyarakat terkait dugaan pengancaman dengan Nomor: STTLP/140/XI/2024/SPKT/Polres Aceh Tamiang/Polda Aceh. Laporan tersebut telah diterima dan saat ini sedang ditangani oleh penyidik,” ujar AKBP Muliadi, Selasa (12/11/2024).

Muliadi menjelaskan bahwa pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini. Penanganan kasus ini akan dilakukan dengan profesional dan transparan.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru melakukan spekulasi sebelum proses hukum berjalan lebih lanjut. Muliadi mengimbau agar semua elemen, terutama dalam konteks politik, dapat menjaga ketenangan dan kedamaian selama masa Pilkada.

 

Artikel SebelumnyaKevin Diks Tiba di Jakarta, Mees Hilgers Absen
Artikel SelanjutnyaListrik Padam Saat Cuci Darah, Ketua DPRA Minta Safrizal Evaluasi Manajemen RSUZA

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here