Mengapa Merak dan Ular Diusir dari Surga?

Merak
Merak. Foto: ShutterStock.

Ular dan merak merupakan dua binatang yang sebelum penciptaan Nabi Adam, merupakan binatang penghuni surga. Kedua binatang ini melakukan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) sehingga diusir dari surga.

Teungku Ismail Labuhan Haji, seorang penceramah kondang yang sedang naik daun di Aceh, dalam berbagai ceramah maulid, menyampaikan dinukilkan dari sebuah kitab bahwa sebelum penciptaan Nabi Adam, burung merak dan ular merupakan binatang penghuni surga.

Baca: Ketika Gerilyawan GAM Melihat Merak Bercinta

Dikisahkan oleh Teungku Ismail bahwa dua jenis binatang surga yang diturunkan ke bumi karena melakukan pelanggaran yaitu burung merak dan ular.

Di dalam surga merak merupakan burung yang sangat indah. Di bulu-bulunya terpasang manik-manik dari berlian. Demikian juga ular, di surga, binatang reptil itu memiliki sayap, kaki, dan kulitnya sangat indah.

Terjadilah sebuah petaka setelah penciptaan Nabi Adam. Iblis menolak sujud kepada Adam. Padahal sujud yang dimaksud hanyalah menundukkan kepala di hadapan Adam yang masih terbaring.

Iblis merasa Allah telah memperolok-olok dirinya karena Iblis merupakan senior dan diciptakan dari api. Sedangkan Adam merupakan pendatang baru dan diciptakan dari tanah.

Karena membangkang, Allah mengusir Iblis dari surga. Iblis keluar dengan sumpah kelak ia akan memperdaya anak dan cucu Adam.

Setelah diusir dari surga, Iblis tidak mau jauh dari surga. Ia berdiri di pintu surga sembari berharap mendapatkan kesempatan mengecoh makhluk lain supaya bertindak khianat kepada perintah Allah.

Iblis berdiri di luar pintu surga selama 500 tahun. Hingga suatu hari ia berhasil membujuk merak supaya mendekat. Kepada merak, Iblis meminta bantu supaya bisa masuk kembali ke dalam surga.

Tapi merak menolak. Burung tersebut tidak mau memberikan bantuan. Ia takut murka Allah.

“Tolonglah, Rak. Ingatlah persahabatan kita di masa lalu. Masa hanya permintaan kecil saja kamu enggan menolong,” kata Iblis membujuk.

“Tak sudi aku,” jawab merak.

“Tolonglah, Kawan. Ingatlah persahabatan kita selama ribuan tahun. Sekali ini saja ya, please!” Bujuk Iblis.

Merak yang tidak tegaan, akhirnya terpengaruh. Ia mengatakan ada yang bisa membantunya menyusup ke dalam surga. Siapakah ia? Ular.

Ular berhasil dibujuk oleh peacock supaya menemui Iblis di pintu surga. Awalnya ular enggan, tapi akhirnya bersedia bertemu Iblis. Setelah mendengar bujuk rayu Iblis, ular terpengaruh. Berkat izin Allah, akhirnya ular berhasil memasukkan Iblis ke dalam surga.

Keberhasilan itu membuahkan hasil gilang gemilang. Misi Iblis tertunaikan. Ia berhasil menggoda Adam supaya merasakan buah khuldi yang dilarang oleh Allah. Nabi Adam yang kemudian juga terperdaya rayuan Hawa, turut memakannya.

Allah murka. Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi. Burung peacock dan ular juga diusir dari surga. Iblis tergelak dan terbahak-bahak. Misinya menipu daya manusia telah tercapai. Ia sangat puas.

Nasib terburuk diterima ular, setelah diusir dari surga, sayapnya dicopot, kakinya dicopot,dan menjadi binatang melata sampai akhir zaman.

Artikel SebelumnyaJelang Hari H, Bustami Habiskan Waktu Bersama Keluarga
Artikel SelanjutnyaMualem Gunakan Hak Pilihnya di Seunuddon

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here