Komparatif.ID, Bireuen– Ketua Partai Golkar Kabupaten Bireuen H. Mukhlis, Rabu (13/3/2024) malam, menyantuni sejumlah anak yatim di Gampong Raya Tambo, Peusangan, Bireuen.
Pembagian santunan tersebut berlangsung di Masjid Nurul Huda, seusai pelaksanaan Salat Insya berjamaah. Selain itu,H. Mukhlis juga menyerahkan sumbangan dua gulung sajadah panjang.
Imum Chiek Masjid Nurul Huda,Mukim Simpang Peut, Teungku Ismuhar, mengucapkan terima kasih kepada H. Mukhlis dan rombongan yang telah melakukan safari Ramadan di masjid tersebut.
Imum Chiek Masjid Raya Peusangan Teungku Hafidh, dalam ceramah sebelum pelaksanaan Salat Tarawih dan Witir menyampaikan ada tiga hal yang pasti datang meski tidak diundang.
Baca juga: Tangan Dingin H. Mukhlis Diapresiasi Kader Golkar
Tiga hal tersebut yaitu rezeki, takdir, dan mati. Tiga hal itu senantiasa ada untuk makhluk hidup.
Adapun Ramadan merupakan bulan utama yang bertujuan mendidik manusia supaya mengetahui dan menyadari arti penting pengendalian diri sehingga dapat menjadikan umat Islam sebagai mukmin yang cerdas.
“Mengapa Allah memerintahkan kita berpuasa? Supaya kita menjadi manusia yang bertaqwa. Mengapa Ramadan dihiasi oleh Allah dengan banyak keutamaan? Karena bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa,” sebut Teungku Hafidh.
Dalam sebuah hadits Imam Bukhari merawikan bahwa Rasulullah bersabda bahwa Bulan Rajab sebagai masa menanam, Sya’ban sebagai bukan merawat yang ditanam, dan Ramadan merupakan bulan memetik dan menikmati apa yang telah ditanam.
“Begitu istimewa Bulan Ramadan diciptakan oleh Allah,” sebut Teungku Hafidh.
Ia mengajak seluruh hadirin supaya memperbanyak kebaikan di bulan ini. Seperti bersedekah, memperbanyak ibadah sunnah serta memperkuat pelaksanaan ibadah wajib.
Safari Ramadan di Gampong Raya Tambo dimulai dengan buka puasa bersama di Masjid Nurul Huda. Hadir pada acara itu H. Mukhlis, Razuardi Ibrahim,Camat Peusangan, Kapolsek dan Danramil Peusangan, Imum Chiek Masjid Besar Peusangan, Keuchik Gampong Raya Tambo dan perangkat, serta sejumlah orang lainnya.
Setelah pelaksanaan tarawih dan witir, juga ditutup dengan ngopi bersama.