Komparatif.ID, Bireuen—Setelah melakukan operasi kaki beberapa waktu lalu, Anwar Usman (65) tidak bisa lagi berjalan. Lansia yang bermukim di Dusun Karing, Gampong Rancong, Kecamatan Kutablang, Bireuen, hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Anwar Usman melakukan operasi kaki ketika mengalami cedera di persendian lutut. Cedera tersebut merupakan hasil kecelakaan lama yang baru kambuh beberapa waktu lalu.
Usai operasi, Anwar Usman, tidak mampu lagi berdiri. Kakinya seperti kehilangan kekuatan. Ia mengira ketidakmampuan kakinya menyangga tubuh, efek sementara hasil operasi.
Ternyata, kondisinya tak kunjung membaik hingga dua bulan sesudahnya.
Kabar tentang kondisi Anwar Usman akhirnya sampai ke H. Mukhlis. Pada salah satu akun Tiktok yang menampilkan kegiatan sosial H. Mukhlis, seorang warganet memberitahu kondisi Anwar Usman.
Pengelola akun Tiktok yang diberitahu, secepatnya mengabarkan hal tersebut kepada Ketua DPD II Partai Golkar Bireuen Mukhlis,A.Md.
Pengusaha jasa kontruksi tersebut, langsung memberikan tanggapan dalam bentuk aksi. Setelah timnya melakukan verifikasi ke alamat sang lansia, pada Jumat (26/4/2024) Mukhlis bertandang ke rumah Anwar Usman sembari membawa alat bantu yang dibutuhkan.
Tatkala melihat kedatangan sang pengusaha, Anwar dan keluarganya langsung tersenyum. Mereka menyambut putra Cut Hasan itu dengan tangan terbuka.
Dengan mata berkaca-kaca, Anwar usman menerima alat bantu jalan (cruth) yang diserahkan oleh Mukhlis Takabeya.
“Terima kasih, Haji. Tongkat memang sedang saya butuhkan. Bantuan ini sangat berguna,”ujar Anwar, dengan mata berbinar.
Mukhlis Takabeya yang dikenal sebagai salah seorang filantropis di Bireuen, sangat senang melihat antusias dari pria berusia 65 tahun itu. Mereka terlibat obrolan akrab.
Humas PT Takabeya Perkasa Group Rahmad Geurugok, dalam kesempatan terpisah mengatakan, Mukhlis Takabeya merupakan salah seorang pengusaha kelahiran Bireuen, yang memiliki kegiatan sosial. Bahkan setiap hari dia melakukan aktivitas sosial.
“Salah satunya yaitu lini sosial ambulans gratis yang setiap hari melayani warga yang membutuhkan. Saya sendiri merupakan salah satu sopir ambulans yang sering menjemput ataupun mengantar pasien. Layanan ambulans tersebut gratis. Tak dipungut biaya seperak pun,” kata Rahmad.
Biaya operasional ambulan Takabeya Peduli Kemanusiaan, seluruhnya ditanggung oleh Mukhlis. Termasuk gaji sopir yang menjalankannya.
