Komparatif.ID, Gaza—Genjatan senjata antara Hamas dan Israel selama satu minggu telah berakhir. Sejak Jumat (1/12/2023) tentara Israel kembali menyerbu Jalur Gaza.
Dilansir Kantor Berita apnews.com, Sabtu (2/12/2023) Israel kembali menyerang rumah-rumah penduduk, dan bangunan lainnya. Setidaknya 178 orang dinyatakan meninggal dunia di seluruh Jalur Gaza, pada jam-jam pertama berakhirnya genjatan senjata.
Pemerintah Israel mengatakan mereka menyerang lebih dari 200 titik yang disebut sebagai tempat bersembunyinya Hamas. Sementara itu, para pejuang Hamas dilaporkan juga kembali melakukan perlawanan dengan menembakkan roket ke wilayah pendudukan Israel. Di sepanjang perbatasan utara Israel dan Lebanon, pertempuran juga terjadi antara militer Israel dan paramiliter Hizbullah.
Pemerintah Qatar yang menjadi mediator damai antara kedua belah pihak sedang melakukan sejumlah upaya memperbaharui genjatan senjata. Dalam genjatan senjata pertama sepanjang perang yang bermula pada 7 Oktober 2023, Israel telah membebaskan 300 tahanan Palestina. Sedangkan pihak Hamas membebaskan lebih 100 orang yang ditahan di Jalur Gaza.
Baca: Gaza di Bawah Serangan Mortir dan Artileri
Serangan udara dan darat yang dilakukan oleh Israel selama berminggu-minggu, telah menyebabkan 2,3 penduduk Palestina di Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal. Mereka juga mengalami krisis air bersih, makanan, dan obat-obatan. Sampai Jumat, 2 Desember 2023, bantuan tidak ada yang masuk ke Gaza dari Mesir.
Menurut laporan Aljazeera.com, sampai dengan saat ini, korban jiwa di area perang tersebut telah melebihi 15.200 orang. Sedangkan yang mengalami luka-luka mencapai 40.000 lebih.
Jumlah korban tewas di Gaza telah melebihi 15.200 orang dan lebih dari 40.000 orang terluka.
Baru-baru ini, Israel dan pemukim Yahudi di sana kembali melakukan serangkaian serangan terhadap penduduk Palestina. Laporan Bulan Sabit Merah, di Kampung Awarta, dekat Nablus, tentara Israel dan pemukim Yahudi menyerang petani di sana. Seorang anak berusia 7 tahun mengalami luka di leher karena terkena tembakan.
Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa tiga orang lainnya juga terluka oleh peluru tajam yang ditembakkan oleh tentara Israel dan pemukim di Qarawat Bani Hassan, barat laut Salfit. Pemukim juga merusak rumah-rumah. Setidaknya satu unit rumah dan dua mobil dibakar pemukim Yahudi.