Komparatif.ID— Selama bertahun-tahun, telur telah menjadi topik yang kontroversial dalam dunia kesehatan dan nutrisi. Meski merupakan sumber protein yang terjangkau dan mudah ditemukan, berbagai mitos tentang kandungan nutrisinya sempat membuat telur dipandang sebelah mata.
Terutama saat tren diet rendah lemak mendominasi, telur dianggap kurang sehat karena kandungan lemaknya. Namun, American Heart Association merekomendasikan konsumsi 1-2 telur per hari sebagai sumber protein berkualitas.
Telur tidak hanya menjadi pilihan karena kandungan nutrisinya, tetapi juga karena kepraktisannya. Ia dapat bertahan di lemari es hingga lima minggu, jauh lebih tahan lama dibandingkan dengan sumber protein lain seperti daging atau ikan.
Mengganti konsumsi protein sehari-hari dengan telur juga membantu menghemat biaya dan mengurangi pemborosan makanan. Tak hanya itu, ia juga serbaguna, dapat dimasak dalam berbagai hidangan, mulai dari sarapan frittata hingga shakshuka untuk makan malam.
Baca juga: Dikutuk Tak Dapat Jodoh, Seorang Pria Kuwait Nikahi 4 Wanita Sekaligus
Namun, apakah telur benar-benar sehat jika dikonsumsi setiap hari?
Berdasarkan penelitian, telur memiliki banyak manfaat kesehatan yang signifikan bagi tubuh. Salah satunya adalah membantu Anda merasa lebih kenyang dan berenergi sepanjang hari.
Meskipun berukuran kecil, protein hewani dari ayam ini kaya akan nutrisi penting seperti vitamin B12, vitamin D, dan kolin yang berperan dalam mengubah makanan menjadi energi. Kombinasi protein dan lemak sehat juga membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.
Manfaat lain yang tak kalah penting adalah pengaruh terhadap kesehatan kulit dan rambut. Juga mengandung beberapa vitamin B, seperti B2, B5, dan B12, yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan rambut.
Asam amino dalam telur, seperti metionina, juga membantu meningkatkan warna kulit serta kekuatan rambut dan kuku. Selain itu, protein hewani ini menyediakan kolin yang sangat penting untuk pembentukan sel dan fungsi otak.
Kolin mendukung daya ingat, suasana hati, dan kontrol otot, sehingga mengkonsumsinya setiap hari dapat membantu menjaga fungsi otak yang optimal.
Protein hewani ini juga kaya akan lutein dan zeaxanthin, dua karotenoid yang berperan penting dalam kesehatan mata. Kandungan ini bahkan dapat menurunkan risiko penyakit mata seperti degenerasi makula terkait usia. Menambahkannya dalam menu sehari-hari bersama sayuran berdaun hijau juga dapat meningkatkan asupan nutrisi penting ini.
Tidak hanya itu, vitamin D juga membantu menjaga kesehatan tulang. Vitamin ini berperan penting dalam penyerapan kalsium yang diperlukan untuk pembentukan tulang yang kuat.
Satu butir mengandung sekitar 6% dari kebutuhan harian vitamin D, sehingga rutin mengonsumsi dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan tulang.
Intinya
Konsumsinya dalam jumlah moderat setiap hari justru dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat. Bagi mereka yang memiliki risiko penyakit jantung, mungkin lebih baik membatasi konsumsi kuningnya dan lebih fokus pada putihnya yang rendah lemak.
Sumber: eatingwell.com