
Komparatif.ID, Band Aceh— Aceh untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah lanjutan kompetisi kasta tertinggi futsal nasional, Pro Futsal League (PFL) musim 2024/2025.
Gelaran pekan kedelapan putaran kedua kompetisi ini akan berlangsung di GOR Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, selama dua hari pada Sabtu dan Minggu, (3-4/5/2025).
Penunjukan Banda Aceh sebagai lokasi pertandingan menjadi momen istimewa dalam perjalanan olahraga futsal di Tanah Rencong, terlebih karena tim kebanggaan Aceh, Sadakata United, akan tampil untuk pertama kalinya di hadapan publik sendiri setelah absen bermain di kandang selama empat musim terakhir.
Kepastian Sadakata United bermain di rumah sendiri disambut antusias oleh pelatih kepala tim, Fandy Butarbutar, yang menyebut momentum ini sebagai titik balik penting bagi futsal Aceh.
Ia berharap penyelenggaraan pertandingan ini dapat menjadi awal dari perhatian lebih luas terhadap olahraga futsal, baik dari pemerintah maupun kalangan sponsor. Bagi Fandy, bermain di kandang bukan sekadar soal teknis pertandingan, tetapi juga perihal kebangkitan semangat dan identitas futsal Aceh di pentas nasional.
“Saya ucapkan Alhamdulillah karena kerinduan setelah empat musim akhirnya kita bisa main di rumah sendiri. Momen ini juga bisa dijadikan sebagai kebangkitan futsal Aceh, agar lebih mendapatkan perhatian dari pemerintah dan sponsor. Kita ada untuk Aceh,” ujar Fandy di Banda Aceh, Kamis (1/5/2025).
Baca juga: Galacticos FC Tantang PSPU Jangka di Laga Pembuka 8 Besar
Selain Sadakata United, sembilan tim kuat lainnya dari berbagai daerah di Indonesia juga akan berlaga di Banda Aceh. Mereka adalah Bintang Timur Surabaya, Black Steel Manokwari, Pangsuma FC, Cosmo JNE FC, Unggul FC Malang, Fafage Banua, Moncongbulo FC, Kuda Laut Nusantara FC, dan Rafhely FC.
Top skor Sadakata United, M. Azhari Parapat, mengungkapkan kesiapan tim menghadapi dua laga penting ini. Ia menyebut persiapan telah dilakukan sejak berakhirnya ajang Futsal Nations Cup 2025 di Yogyakarta.
Semangat pemain semakin terpacu karena sebagian besar dari mereka akan bermain untuk pertama kalinya di Banda Aceh, di hadapan pendukung sendiri. Azhari menegaskan atmosfer kandang akan menjadi kekuatan tambahan bagi timnya dalam menghadapi lawan-lawannya.
Sementara itu, General Coordinator Series Atjeh, Ilham Syafawi, menyampaikan antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap kehadiran PFL di Aceh. Penjualan tiket yang dibuka secara online mengalami peningkatan signifikan sejak pertama kali diumumkan.
Panitia telah menyiapkan tiga ribu tiket sesuai kapasitas maksimal GOR Harapan Bangsa, dan akan menjual tiket secara langsung di lokasi jika stok daring belum habis.
Ilham menjelaskan harga tiket dibedakan berdasarkan kategori dan masa berlaku. Untuk kategori reguler, termasuk umum dan mahasiswa, tiket dibanderol Rp55.000 untuk satu hari dan Rp100.000 untuk dua hari.
Sementara untuk pelajar aktif jenjang SMP dan SMA, harga tiket ditetapkan Rp45.000 untuk satu hari dan Rp80.000 untuk dua hari, dengan ketentuan harus menunjukkan kartu pelajar saat penukaran tiket. Tiket untuk pelajar hanya dapat dibeli melalui situs artatix.co.id, sedangkan pembelian untuk umum juga tersedia melalui situs resmi PFL Indonesia di pflindonesia.com.
Tiket yang berlaku memungkinkan penonton menyaksikan hingga lima pertandingan per hari. Panitia mengingatkan satu tiket hanya dapat digunakan oleh satu identitas, dan penukaran tiket dapat dilakukan di lokasi GOR Harapan Bangsa pada Jumat, (2/5/2025), dengan dua sesi waktu penukaran.