[Breaking News] Pidie Jaya Kembali Dilanda Banjir

[Breaking News] Banjir Kembali Rendam Pidie Jaya
Banjir kembali rendam pemukiman di Gampong Alue Sane, Kecamatan Bandar Dua. Hingga Rabu (24/12/2025) sore dilaporkan 19 gampong terendam banjir. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Banjir kembali merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Pidie Jaya menyusul tingginya intensitas hujan. Hingga Rabu, (24/12/2025) pukul 18.00 WIB, tercatat sebanyak 19 gampong di tiga kecamatan dilaporkan kembali terendam air.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Komparatif.ID, banjir dilaporakan terjadi di Kecamatan Meurah Dua, Kecamatan Meureudu, dan Kecamatan Bandar Dua.

Di Kecamatan Meurah Dua, gampong yang terendam meliputi Dayah Usen, Mancang, Dayah Kruet, Meunasah Raya, Blang Cut, Buangan, serta Meunasah Raya. Sementara di Kecamatan Meureudu, genangan air dilaporkan terjadi di Gampong Berawang, Meunasah Lhok, kawasan Grong-Grong Beracan, serta Gampong Mesjid Tuha Lhokga.

Adapun di Kecamatan Bandar Dua, air dilaporkan merendam wilayah Gampong Juelanga, Alue Keutapang, Paya Pisang Klat, Alue Mee, Babah Krueng, Blang Kuta, Drien Tujoh, dan Alue Sane. Hingga laporan ini disusun, air masih menggenangi sejumlah permukiman warga di gampong-gampong tersebut, seiring hujan yang masih turun di beberapa wilayah Pidie Jaya.

Baca juga: Pemkab Bireuen Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana

Pidie Jaya sebelumnya menjadi salah satu kabupaten yang terdampak cukup parah akibat banjir bandang pada 26 November 2025 lalu. Banjir bandang tersebut terjadi setelah sebagian besar wilayah Aceh dilanda siklon tropis Sinyar, yang menyebabkan hujan lebat berkepanjangan dan meluapnya sejumlah aliran sungai.

Salah satu titik yang kembali menjadi perhatian adalah kawasan Jembatan Meureudu di Jalan Nasional Banda Aceh–Medan. Jembatan tersebut sempat putus akibat bencana sebelumnya.

Berdasarkan laporan terbaru dari lapangan, air kini kembali menggenangi kawasan sekitar jembatan tersebut, meski ketinggian air dilaporkan belum tinggi.

Kondisi ini tetap memerlukan pemantauan mengingat jalur tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan Banda Aceh dengan wilayah lain di pesisir utara Aceh.

Artikel SebelumnyaLembayung Cafe: Pulang ke Rumah di Tepian Krueng Daroi
Artikel SelanjutnyaBupati Bireuen Kerahkan 3 Alat Berat Perbaiki Jalan Terputus di Jeumpa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here