Banjir di Bireuen: 8 Orang Meninggal, 3 Kecamatan Terisolir

Banjir di Bireuen: 8 Orang Meninggal, 3 Kecamatan Terisolir
BPBD Bireuen laporkan delapan orang meninggal dunia karena banjir. Foto: Rizal Bank Pineung.

Komparatif.ID, Bireuen— Hingga Sabtu (29/11/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen mencatat delapan orang dilaporkan meninggal dunia dan satu hilang karena banjir di Bireuen.

Selain korban jiwa, banjir di Bireuen juga mengakibatkan tiga kecamatan terisolasi total karena akses darat terputus.

Kepala BPBD Bireuen, Afwadi, BA, menyampaikan hingga Sabtu (29/11), Kecamatan Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, dan Makmur masih belum dapat dijangkau melalui jalur darat.

Kondisi ini membuat penyaluran bantuan logistik dan kebutuhan darurat belum dapat dilakukan secara optimal.

“Kami berharap warga di tiga kecamatan yang masih terisolir bersabar dan memanfaatkan bekal yang masih tersedia. Saat ini tim gabungan masih berupaya menuju lokasi,” ujar Afwadi.

Ia menjelaskan berbagai unsur masih bekerja keras menembus lokasi terdampak, mulai dari BPBD, TNI-Polri, organisasi perangkat daerah terkait, Tim SAR, relawan lembaga sosial masyarakat, hingga Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) yang membantu komunikasi darurat.

Baca juga: Akses Jalan Masih Lumpuh, Sejumlah Kecamatan di Aceh Utara Terisolir

Dari laporan lapangan, korban meninggal tersebar di sejumlah kecamatan. Di Kecamatan Gandapura dilaporkan dua orang meninggal, Kuta Blang dua orang, Juli satu orang, Jeumpa satu orang, dan Jeunieb satu orang. Sementara satu korban lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang terbawa arus banjir dan sedang dalam pencarian.

“Data sementara tujuh orang meninggal dunia, satu orang masih hilang. Pencarian terus dilakukan,” tambah Afwadi.

Sebagian besar gampong di Bireuen terdampak banjir, namun tidak seluruh warga harus mengungsi. Tinggi genangan air di beberapa wilayah berbeda-beda, sehingga sebagian warga tetap bertahan di rumah, sementara lainnya mengungsi ke meunasah atau lokasi aman.

Jumlah pengungsi diperkirakan mencapai dua ribu orang yang tersebar di 165 titik pengungsian di berbagai kecamatan. Kebutuhan logistik masih terus diperbarui dan didistribusikan, terutama sejak jaringan komunikasi seluler mulai berfungsi terbatas hari ini.

Meski situasi belum stabil, BPBD mengimbau masyarakat tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan petugas. “Kami meminta masyarakat tidak panik dan tetap sigap menghadapi kondisi ini,” kata Afwadi. (Laporan Rizal Bank Pineung)

Artikel SebelumnyaStok Menipis, Harga Cabai Merah di Pidie Tembus Rp200 Ribu/Kg
Artikel SelanjutnyaWarga Sawang Kupula Buka Posko & Dapur Umum Bantu Korban Banjir
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here