Komparatif.ID, Banda Aceh— Jihan Kalila, peserta didik dari Joy Course, berhasil meraih Juara I dalam ajang lomba Story Telling kategori Intermediate yang berlangsung pada Sabtu, (14/6/2025).
Kompetisi ini menjadi bagian dari agenda tahunan Joy Course yang rutin digelar sebagai upaya mendorong keberanian dan kreativitas anak dalam menggunakan bahasa Inggris.
Ajang tahunan ini tidak hanya menghadirkan lomba Story Telling, tetapi juga mencakup beragam kategori lainnya seperti Spelling Bee, Scramble Words, Singing, dan Rhymes.
Seluruh kategori dirancang sesuai dengan tingkatan kemampuan siswa, mulai dari level starter hingga intermediate. Melalui kegiatan ini, setiap siswa didorong untuk tampil percaya diri, berani berbicara, dan menunjukkan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi.
Director of Study Joy Course, Riris Lela Manalu, menjelaskan kompetisi ini menjadi bagian penting dari strategi pembelajaran mereka. Ia menyampaikan setiap anak perlu diberikan ruang untuk mengeksplorasi kemampuan mereka secara terbuka.
Baca juga: SDN 50 Banda Aceh Juara Umum Pekan Olimpiade Nasional 2025
Menurutnya, melalui kompetisi semacam ini, anak-anak tidak hanya diuji secara teknis, tetapi juga diasah dalam aspek mental, keberanian, dan daya kreasi.
“Setiap anak kami dorong untuk tampil percaya diri, kreatif, dan mampu mengasah kemampuan bahasa Inggris mereka lewat ajang seperti ini,” kata Riris di Banda Aceh, Senin, (16/6/2025).
Riris menjelaskan Joy Course yang berdiri sejak 2 Juli 2018 merupakan lembaga pendidikan nonformal yang mengedepankan pembiasaan berbahasa Inggris sejak dini hingga remaja. Dengan metode pembelajaran aktif dan berorientasi pada praktik langsung, Joy Course terus berupaya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mendorong anak-anak untuk menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
Riris menambahkan kegiatan lomba ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap semangat belajar para siswa. Selain menjadi sarana evaluasi, kegiatan tersebut membantu pihak pengajar memahami perkembangan masing-masing peserta didik.
Ia menilai proses pembelajaran bukan sekadar soal teori, melainkan juga sejauh mana anak mampu mengekspresikan diri mereka dalam konteks nyata.
Tidak hanya lomba individual yang digelar setiap Juli, Joy Course juga rutin menyelenggarakan pertunjukan seni pada Desember. Pertunjukan tersebut menghadirkan pementasan choir, drama berbahasa Inggris, serta tarian kreasi yang melibatkan seluruh siswa secara berkelompok.
Dengan pendekatan ini, Riri ingin memastikan bahwa pembelajaran bahasa Inggris tidak bersifat monoton, melainkan interaktif dan ekspresif.