Wali Nanggroe Lepas Ekspor Kopi Gayo ke Amerika dan Eropa

Wali Nanggroe Lepas Ekspor Kopi Gayo ke Amerika dan Eropa Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, secara simbolis melepas ekspor kopi Arabika Gayo ke Amerika Serikat dan Denmark di markas Kopepi Ketiara, Kampung Umang, Bebesen, Aceh Tengah, Kamis (13/3/2025). Foto: HO for Komparatif.ID.
Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, secara simbolis melepas ekspor kopi Arabika Gayo ke Amerika Serikat dan Denmark di markas Kopepi Ketiara, Kampung Umang, Bebesen, Aceh Tengah, Kamis (13/3/2025). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Takengon— Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi) Ketiara kembali mengekspor kopi Arabika Gayo ke pasar internasional. Kali ini, kopi unggulan asal dataran tinggi Aceh Tengah itu dikirim ke Amerika Serikat dan Denmark.

Pelepasan ekspor tersebut dilakukan secara resmi oleh Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, di markas Kopepi Ketiara, Kampung Umang, Bebesen, Aceh Tengah, Kamis (13/3/2025).

Suasana pelepasan ekspor berlangsung meriah, dihadiri oleh Ketua Kopepi Ketiara, Rahmah, para pengurus, serta masyarakat setempat. Kepada Wali Nanggroe ia menjelaskan Kopepi Ketiara saat ini memiliki 1.300 petani kopi, 70 persen di antaranya adalah perempuan.

“Suatu kehormatan pengiriman pada hari ini dilakukan oleh Wali Nanggroe,” kata Rahmah.

Rahmah juga mengungkapkan ekspor dilakukan melalui Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara, tetapi ia berharap ke depan pengiriman bisa dilakukan langsung dari Pelabuhan Krueng Geukuh, Aceh Utara.

Baca juga: Diproyeksi Jadi Pusat Logistik, Mubadala Cek Fasilitas Pelabuhan Sabang

Menurutnya, dari ratusan kontainer kopi yang telah diekspor selama ini, 70 persen dikirim ke Amerika Serikat, sementara 30 persen lainnya menuju pasar Eropa.

Dengan meningkatnya permintaan global terhadap Kopi Gayo, ia berharap fasilitas ekspor dari Aceh dapat segera terwujud untuk mendukung kelancaran distribusi dan efisiensi biaya.

“Dari ratusan kontainer kopi yang sudah diekpor selama ini, 70 persen diantaranya ke Amerika Serikat, dan 30 persen ke Eropa,” kata Rahmah.

Sementara itu, Wali Nanggroe dalam sambutannya menyampaikan keberhasilan Kopepi Ketiara menjadi bukti perempuan Aceh memiliki kapasitas untuk berperan aktif dalam industri strategis dan mampu tampil di garis depan.

Ia menegaskan Kopi Gayo adalah kopi terbaik di dunia yang harus terus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya agar tetap menjadi primadona di pasar global.

Dalam kesempatan itu, Wali Nanggroe mengenang bagaimana dirinya dahulu juga pernah berkecimpung dalam perdagangan kopi. Ia menyebut Kopi Aceh sejak lama telah menjadi komoditas unggulan yang sering diekspor ke Eropa.

Kini, dengan semakin berkembangnya pasar internasional, ia mengingatkan pentingnya menjaga kualitas dan citra Kopi Gayo agar tetap menjadi pilihan utama di kancah global. Ia juga menuturkan bahwa selama ini, setiap kali menerima kunjungan tamu dari luar negeri, Kopi Gayo selalu menjadi salah satu topik utama pembicaraan.

“Kopi kita sudah memiliki pasar di dunia. Harus kita jaga dan kita tingkatkatkan kualitasnya,” sebut Wali Nanggroe.

Menyikapi aspirasi para petani mengenai kebutuhan ekspor langsung dari Aceh, Wali Nanggroe menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan hal tersebut.

Ia berjanji akan mendorong Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, untuk merealisasikan fasilitas ekspor melalui Pelabuhan Krueng Geukuh. Menurutnya, keberadaan pelabuhan ekspor di Aceh akan sangat membantu petani dan pelaku industri kopi memangkas biaya distribusi serta meningkatkan daya saing produk Aceh di pasar internasional.

“Saya akan dorong Gubernur Aceh yang baru yaitu Muzakir Manaf untuk dapat merealisasikan ini, agar hasil bumi kita dapat di ekspor langsung dari pelabuhan kita sendiri” kata Wali Nanggroe.
Artikel SebelumnyaKepala BPMA: Industri Migas Berperan Serap Tenaga Kerja Lokal
Artikel SelanjutnyaMenkeu: APBN Defisit RpRp31,2 Triliun

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here