Santri Punya Peran Penting Tangkal Pelemahan Syariat Islam di Aceh

Santri Punya Peran Penting Tangkal Pelemahan Syariat Islam di Aceh, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Bustami Hamzah. Foto: Ho for Komparatif.ID
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Bustami Hamzah. Foto: Ho for Komparatif.ID

Komparatif.ID, Banda Aceh—Santri punya peran penting tangkal pelemahan syariat Islam di Aceh. Dalam konteks lebih khusus, Rabithah Thaliban Aceh (RTA) punya peranan strategis menjaga eksistensi Islam di Serambi Mekkah, di tengah tantangan global.

Pandangan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Bustami Hamzah, dalam sambutannya pada acara pelantikan Rabithah Thaliban Aceh, di Hermes Palace Hotel, Rabu (29/11/2023) malam.

Bustami Hamzah menyebutkan militansi RTA telah terbukti dalam sejarah sejak organisasi tersebut lahir. Dengan ghirah keislaman yang sangat tinggi, RTA yang merupakan organisasi santri akan menggunakan berbagai strategi pendekatan baik aspek akidah, ibadah dan muamalah umat Islam di Aceh.

Saat ini, di tengah perubahan zaman yang sangat cepat, serta perkembangan teknologi informasi yang bergerak melesat, tantangan pengurus baru RTA juga semakin berat. Pun demikian ia yakin, para santri yang menjadi pengurus baru mampu menjadi tenaga muda di Aceh yang berfungsi sebagai lembaga pemersatu, sekaligus salah satu kekuatan yang akan menjaga Aceh.

Paling penting dicamkan, untuk menjadi kekuatan yang dapat menjaga keislaman di Serambi Mekkah, para santri di dalam RTA harus mampu menggerakkan energi kolaboratif; mengayomi seluruh santri dan alumni dayah yang beragam. Rabithah Thaliban harus menjadi rumah bagi setiap orang baik yang sedang menuntut maupun yang pernah belajar di dayah.

Baca juga: Abu Mudi Lantik Pengurus PB Rabithah Thaliban Aceh

Dalam sambutannya, Sekda juga menyampaikan, dinamika politik saat ini yang seharusnya dapat mencerahkan dan mematangkan umat, justru cenderung menghilangkan rasa beragama, berbangsa, dan bernegara. Hal ini terjadi karena pengaruh penyebaran hoaks dan ujaran kebencian melalui media (sosial) yang sulit dibendung.

Menyikapi hal tersebut, Sekda mengajak Pengurus Baru RTA untuk bergerak bersama Pemerintah dalam upaya melawan berbagai elemen negatif, berupa penyebaran hoax dan ujaran kebencian, dengan pola edukatif yang mencerahkan masyarakat.

“Hal ini penting kita lakukan agar Pemilu 2024 mendatang, berjalan dengan aman dan masyarakat Aceh, tetap menjaga perdamaian dan persatuan,” imbuh Sekda.

Pada kesempatan tersebut, Sekda mengajak Rabithah Thaliban Aceh terus menjadi mitra strategis untuk mengawal setiap kebijakan pembangunan Pemerintah, karena dalam konteks sosial, budaya dan politik masyarakat Aceh saat ini, keharmonisan dan kebersamaan semua elemen merupakan asas utama untuk keberlangsungan pembangunan.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah, menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Rabithah Thaliban Aceh. Kami juga mengucapkan selamat kepada Ketua Terpilih (Rais Am) Tgk. Miswar Ibrahim Njong dan seluruh pengurus. Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan baik,” pungkas Sekda.

Sejumlah Ulama kharismatik Aceh terlihat hadir pada kegiatan ini, di antaranya Ketua Majelis Mustasyar Rabithah Thaliban Aceh, Abu Hasanul Basri (Abu Mudi), Sekretaris Majelis Mustasyar Rabithah Thaliban Aceh, Tgk. H. Muhammad Yusuf bin Abdul Wahab (Tu Sop) serta sejumlah Ulama Aceh lainnya.

Artikel Sebelumnya3 Nelayan Aceh Timur Angkut 20 Kg Sabu
Artikel SelanjutnyaDWP Aceh Rayakan HUT ke-24 dengan Lomba Bercerita & Donor Darah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here