Info Beasiswa Luar Negeri Tak Sampai ke Aceh

beasiswa luar negeri
Dek Fadh, Senin (4/11/2024) mengatakan beasiswa luar negeri sangat banyak. Hanya saja informasinya yang tidak tersebar merata. Hal tersebut ia sampaikan pada acara “Dialog Keacehan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2025-2030 Tentang Kependidikan, Kebudayaan dan Kepemudaan”, di Auditorium Prof Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadhan.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Beasiswa luar negeri sangat banyak. Hanya saja informasinya sangat minim di Aceh. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan penyebaran informasi beasiswa luar negeri kepada semua orang yang ada di sini.

Demikian disampaikan Fadhlullah alias Dek Fad pada acara “Dialog Keacehan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2025-2030 Tentang Kependidikan, Kebudayaan dan Kepemudaan”, Senin (4/11/2024), di Auditorium Prof Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

pada acara tersebut, Dek Fadh menyampaikan ia sangat berpengalaman perihal anggaran pendidikan, karena 10 tahun duduk di Badan Anggaran DPR RI. 20 persen APBN untuk pendidikan merupakan perintah undang-undang.

Baca: Pendidikan Bermutu Dapat Menggerus Kemiskinan

Persoalan yang membelit sekarang adalah terbatasnya informasi. Banyak sekali informasi tentang beasiswa luar negeri tidak sampai kepada generasi muda di Aceh.

“Saya di Komisi 1 bermitra dengan Kementerian Luar Negeri, apalagi saat ini Menlu kita ini adalah orang Aceh. Apa yang bisa dimanfaatkan oleh adik sekalian dari Menlu? Menlu itu bermitra dengan seluruh duta besar yang ada di dunia ini,” katanya.

Dek Fadh mengatakan dia memiliki pengalaman kala berkunjung ke luar negeri kala masih sebagai anggota DPR RI. Tiap kali kunjungan, ia mengaku sering menyapa mahasiswa Indonesia di sana yang kuliah menggunakan beasiswa luar negeri.

“Kami berpengalaman sangat bahwa ketika kunjungan ke negara negara luar, saya selalu menyapa mahasiswa Indonesia, dan yang saya tanyakan ada berapa mahasiswa Aceh di sana?” katanya.

Ia mencontohkan Ketika kunker ke Armenia. Di sana ia baru tahu bahwa setiap tahun Pemerintah Armenia mengalokasikan beasiswa untuk mahasiswa dari luar negeri. Saat itu jumlah mahasiswa Indonesia di Armenia berjumlah 109 orang. Satu orang dari Aceh.

Dek Fadh terkejut, ternyata mahasiswa tersebut telah lama bermukim di Jakarta. Dari sana dia tahu bahwa Pemerintah Armenia menyediakan beasiswa untuk mahasiswa dari luar.

“Inilah perlu turun tangan pemerintah, supaya memberikan informasi informasi tentang beasiswa luar negeri,” kata politisi Partai Gerindra itu.

Selama ini publik sangat terbatas mendapatkan informasi tentang beasiswa yang tersedia di luar negeri. Sangat banyak beasiswa yang ditawarkan.

“Terutama kita Aceh putus informasi tentang beasiswa, inilah perlu andil pemerintah untuk memberikan informasi beasiswa beasiswa ke semua kampus,” kata pria berkulit kuning langsat itu.

Terkait kebudayaan, Dek Fadh mengaku selalu memikirkannya. Bagaimana merawat kultur keacehan dengan baik. Aceh unik karena beragam. Budaya Aceh sangat kaya.

“Ketika saya ke Jerman, ternyata di Kedutaan mereka bisa menarikan tari saman. Ini budaya kita, bukan budaya luar,” sebutnya.

Artikel SebelumnyaPendidikan Bermutu Dapat Menggerus Kemiskinan
Artikel SelanjutnyaDesi Yuliana, Perempuan Aceh yang Aktif Berbagi di China

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here