Komparatif.ID, Bireuen—Keude Samalanga, yang merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan di Kecamatan Samalanga, merupakan salah satu yang tersibuk di Bireuen.Dari pagi hingga malam, Keude Samalanga ramai dikunjungi dan dilintasi.
Sejak beberapa tahun lalu, anggota DPRA dari Partai Aceh Zulfadhli,A.Md, terus-menerus memperjuangkan anggaran pembangunan untuk kota yang berada di bekas pusat pemerintahan Nanggroe Samalanga.
Saat ini jalan utama Keude Samalanga telah dibangun jalan jalur dua yang lebar. Lampu penerang yang menghadirkan suasana ceria dan meriah di malam hari juga telah dipasang di sepanjang jalan.
Terbaru, di samping jembatan rangka baja yang membentang di atas badan sungai yang membelah kota, akan dibangun jembatan baru. Model yang dibangun seperti jembatan duplikat Pante Raja.
Pada Kamis (1/2/2024) Ketua DPRA Zulfadhli,A.Md, mengatakan jembatan tersebut akan segera dibangun tahun ini. Sekarang sedang dilakukan proses tender.
“Insyaallah segera dibangun tahun ini,” kata Zulfadhli saat meninjau lokasi tempat dibangunnya duplikat jembatan Keude Samalanga.
Pembangunan jembatan duplikat sebagai jawaban atas kemajuan di sana. Jembatan lama sudah tidak lagi dapat menampung lalu-lintas yang sangat ramai.
“Seiring dengan bertambahnya populasi dan pembangunan jalan jalur dua, jembatan yang telah ada, tidak dapat lagi menampung beban begitu besar. Butuh jembatan baru sebagai pendamping,” katanya.
Sebagai pusat pendidikan agama Islam di Bireuen, Samalanga merupakan tujuan utama para penimba ilmu agama Islam. Dengan jumlah santri yang sangat banyak, fasilitas publik di sana harus semakin ditingkatkan.
“Kehadiran jembatan baru sebagai penyokong jalur dua merupakan kebutuhan,” katanya, yang diamini oleh sejumlah warga yang ikut berkumpul saat Zulfadhli meninjau lokasi tersebut.
Baca juga: Sejak Partai Aceh Lahir, Bantuan untuk Dayah Capai 4,5 Triliun
Jembatan Rangka Baja Meunasah Papeun
Selain itu, untuk memudahkan akses santri dan orangtua santri ke sejumlah dayah di Samalanga, Zulfadhli juga telah memfasilitasi dibangunnya jembatan rangka baja di Gampong Meunasah Papeun, Samalanga.
Pembangunan jembatan rangka baja yang membentang di atas badan Krueng Batè Iliek.
Khususnya santri dan orang tua santri, sebelumnya sangat kewalahan saat menuju atau keluar dari dayah karena jembatan gantung berukuran kecil. Jembatan gantung tersebut hanya mampu menampung sepeda motor.
Pimpinan Dayah Muslimat Teungku H.Ahmadallah mengatakan dibangunannya jembatan rangka baja di Meunasah Papeun karena permintaan pimpinan beberapa pimpinan pondok dayah kepada Zulfadhli.
Demi memudahkan proses pembangunan, mereka berbagi tugas. Zulfadhli berjuang di Parlemen Aceh hingga jembatan itu lahir, sedangkan Teungku Ahmadallah membongkar tabungannya untuk pembebasan lahan masyarakat.
“Alhamdulillah, sekarang lalu lintas menuju dan keluar dari dayah-dayah di kawasan ini sudah sangat mudah. Ini berkat komitmen Abang Fadhli dalam sektor pembangunan fasilitas pendidikan agama Islam,” sebut Teungku Ahmadallah.