Ahmad Ghufran, Lulusan Terbaik Magister Manajemen USK yang Dikagumi Profesor

Ahmad Gufran, S.T.,M.M, bersama kedua orangtuanya. Ia lulus sebagai magister dengan IPK 4. Foto: ist.
Ahmad Ghufran, S.T.,M.M, bersama kedua orangtuanya. Ia lulus sebagai magister dengan IPK 4. Foto: ist.

Ahmad Ghufran, pria kelahiran Kota Lhokseumawe pada 15 Maret 1994, hanya membutuhkan waktu 1,7 tahun masa kuliah di Program Pascasarjana Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Alumnus Teknik Kimia USK tersebut lulus dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 4. Sebuah capaian yang sangat istimewa.

Wajah Ahmad Ghufran, S.T.,M.M, Rabu (11/5/2022) bersinar cerah. Putra dari pasangan Rustam Ali dan Rohani itu, mengikuti wisuda dengan riang gembira. Karyawan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) tersebut lulus dengan predikat summa cum laude.

“Alhamdulillah, dengan masa studi 1,7 tahun, saya berhasil mencapai nilai tertinggi di Pascasarjana Magister Manajemen USK. Capaian ini sangat memuaskan. Perjuangan yang saya tempuh membuahkan hasil maksimal,” ujar Ahmad Ghufran.

Ahmad Ghufran pantas menikmati capaian terbaiknya di Pascasarjana Magister Managemen. IPK 4 yang berhasil ia raih, harus didapatkan dengan kerja keras dan disiplin yang tinggi. Apalagi dia mendapatkannya di tengah badai Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Aceh.

Kuliah di tengah pandemi Covid-19 tidak mudah. Gufran yang mengambil kelas non reguler harus mengikuti kelas secara daring. Belajar dengan memanfaatkan kelas virtual tentu tidak maksimal. Seringkali jaringan internet yang kurang bagus, membuat ia harus kehilangan waktu penting saat dosen sedang menjelaskan materi.

Selain itu, jadwal kuliah sering juga berbenturan dengan panggilan tugas yang wajib Ghufran tunaikan.

“Kuliah sembari bekerja tentu tidak mudah. Kadang Ketika sedang kuliah, tiba-tiba call-out untuk masuk kerja. Kadang Ketika waktu kuliah tiba, saya sedang bertugas pada pekerjaan turn around. Benturan waktu kerja dan kuliah, mewajibkan saya harus berkomunikasi dengan sangat baik kepada atasan dan dosen. Belum lagi belajar online yang sering diganggu oleh buruknya jaringan internet,” katanya.

Di luar capaian gilang-gemilang di Magister Managemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK, mengapa Ahmad Ghufran pindah jalur, dari teknik ke manajemen?

Pria muda berkulit kuning langsat itu mengatakan dia tidak ingin hanya memiliki satu keahlian. Dirinya ingin memiliki pengetahuan yang cukup di bidang ekonomi dan manajemen.

“Saya tidak ingin hanya memiliki keahlian di bidang teknik [kimia] saja, tetapi juga ingin memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang ekonomi dan bisnis yang tentunya sangat berguna bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufacture seperti PT PIM.

kegiatan produksi dalam skala industri cakupannya besar dan kompleks, sehingga membutuhkan pengetahuan yang lebih luas dalam manajemen sumber daya, marketing, akuntansi, supply chain, strategi usaha, efisiensi dan profit dan hal-hal tersebut banyak dipelajari dalam ilmu ekonomi/manajemen,” sebut Ghufran.

Ahmad Gufran,S.T.,M.M. Lulus dengan IPK 4 (summa cum laude) di Pascasarjana Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Foto: Ist.

Ketika menyusun tesis, Ahmad Ghufran pun tidak main-main. Ia menjadi lulusan dengan IPK 4 setelah berhasil mempertahankan karya tulisnya dengan judul “Pengaruh Efikasi Diri, Lingkungan Kerja, dan Rotasi Kerja Terhadap Keterikatan Karyawan dan Dampaknya pada Kinerja Karyawan PT Pupuk Iskandar Muda”.

Kesuksesan Ghufran meraih IPK 4 juga berkat dukungan keluarga dan atasan di tempat kerja. Dia berterima kasih secara khusus kepada atasan dan rekan kerjanya di PT PIM, yang mendukung tekadnya kuliah di strata magister.

“Saya sangat bersyukur kepada Allah atas anugerah menjadi lulusan terbaik, sekaligus memberikan yang terbaik bagi program studi ini baik di tingkat fakultas maupun universitas. Saya tidak pernah menyangka sebelumnya, mengingat proses belajar yang menantang dan teman-teman yang cukup kompetitif,” kata Ghufran.

Ahmad Ghufran berjanji, semua pengetahuan dan prestasi yang dia raih, akan dipergunakan sepenuhnya untuk mendarmabaktikan diri pada pekerjaan yang ia geluti di perusahaan. “Semoga ilmu yang saya peroleh selama kuliah dapat saya pergunakan untuk mengatasi masalah bidang teknikal maupun SDM dan bisnis di tempat saya bekerja,” sebutnya.

Prof. Dr. M. Shabri, S.E.,M.M, yang merupakan pembimbing 1 tesis Ahmad Ghufran, memiliki pandangan khusus kepada sang magister. Di mata Guru Besar fakultas Ekonomi dan Bisnis USK itu, Ghufran merupakan mahasiswa istimewa.

Meskipun tidak terlalu sering berinteraksi, Shabri mengatakan Ghufran bukan saja cerdas secara akademik, tapi juga memiliki kemapanan dalam berperilaku. Dari caranya mengirim pesan di WA, menelepon hingga berkomunikasi secara langsung, Ghufran menjunjung tinggi etika dan moral.

“Menurut saya Ghufran merupakan sosok yang langka untuk saat ini. Dia cerdas, sekaligus sopan serta disiplin. Bila ada janji bertemu untuk bimbingan, dia lebih dulu tiba di tempat yang sudah kami sepakati, ia menunggu sampai saya tiba,” kata Prof. Shabri.

Hal yang membuat Shabri semakin kagum, Ahmad Ghufran dari Teknik Kimia, beralih ke Manajemen Bisnis, dan dapat beradaptasi dengan cepat. Tesis yang disusun dan berhasil dipertahankan saat sidang, menunjukkan bila Ghufran mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.

“Di Teknik Kimia dia juga cemerlang. Pernah ikut penelitian ke Jepang pada April 2015 mewakili USK. Saat itu Ghufran dibawa oleh Prof. Dr. Nasrul Arahman. Kolega saya itu turut memuji Ghufran. Dia memang pintar dan tekun. Serta memiliki sikap menghargai dosen yang patut diteladani,” kata Shabri.

Profesor Shabri berpesan semoga Ahmad Ghufran agar selalu belajar demi peningkatan kompetensi diri, serta tetap mempertahankan etika dan moral yang selama ini telah ia miliki. “Saya ucapkan selamat kepada Ahmad Ghufran,” imbuhnya.

Artikel SebelumnyaSKK Migas-Premier Oil Mulai Mengebor di Lepas Pantai Lhokseumawe
Artikel Selanjutnya17 Tahun Damai, Aceh Masih Sebatas Konsumen Produk dari Sumut
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here