Pemkab Bireuen Salurkan 2 Ton Beras untuk Korban Banjir di Peusangan Selatan

Diterjang Banjir Bandang, Peusangan Selatan Terkurung, Logistik Mulai Menipis Pemkab Bireuen Salurkan 2 Ton Beras Untuk Korban Banjir di Peusangan Selatan
Jalan akses dari Blang Mane, Peusangan Selatan, menuju Krueng Simpo, Juli, amblas. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen– Setelah beberapa hari terisolir akibat jembatan rangka baja di Gampong Ule Jalan terputus, ribuan warga dari enam gampong di Kecamatan Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen akhirnya mulai menerima bantuan beras pada Sabtu, (29/11/2025) menjelang subuh.

Total bantuan yang didistribusikan mencapai sekitar dua ton beras. Bantuan ini menjadi yang pertama diterima warga sejak akses penyeberangan putus akibat banjir bandang dan tanah longsor beberapa hari lalu. Namun, kebutuhan pokok lainnya seperti mi instan, telur dan bahan pangan lain belum tersedia.

Camat Peusangan Selatan, Saifuddin M. Kes mengatakan penyaluran bantuan berjalan secara bertahap. Pada Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB, bantuan beras sudah berhasil disalurkan kepada warga Gampong Darussalam.

Proses distribusi dilakukan dengan cara menyeberangi sungai menggunakan batang kelapa dan tali tambang sebagai alat bantu.

“Khusus untuk warga Gampong Darussalam sekira pukul 04.00 WIB sudah bisa disalurkan beras,” ujar Saifuddin.

Baca juga: BBM Langka, Warga Bireuen Antre Berjam-jam Tanpa Kepastian

Ia menambahkan penyaluran untuk gampong lain akan dilanjutkan siang hari, sembari menunggu warga menyiapkan rakit sebagai alat bantu penyeberangan agar distribusi dapat dilakukan lebih aman dan merata.

“Insyaallah sekitar jam 12.00 siang sudah siap rakit, kami akan menyalurkan bantuan bagi warga yang belum mendapatkan beras,” katanya.

Menurut Saifuddin, sejauh ini bantuan yang tersedia hanya berupa beras. Ia menyebutkan belum ada suplai bantuan jenis lain, meskipun kebutuhan masyarakat cukup mendesak.

“Untuk sementara beras sudah standby di dekat lokasi penyeberangan. Bantuan yang ada cuma beras sementara bantuan lainnya seperti mi instan dan lainnya tidak ada sama sekali,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan hingga saat ini belum ditemukan warga sakit parah atau ibu hamil yang harus segera dievakuasi. Namun, pihaknya tetap siaga apabila terdapat kondisi darurat yang membutuhkan penanganan cepat.

“Bila ada masyarakat yang mendesak harus dievakuasi kami siap membantu,” ucapnya.

Saifuddin menyebut Kecamatan Peusangan Selatan termasuk wilayah terdampak paling parah dalam bencana kali ini di Bireuen. Selain akses jembatan yang terputus, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan berat akibat longsor.

“Selain jembatan terputus, terdapat sembilan rumah warga Gampong Lueng Baro rusak parah akibat tertimpa tanah longsor,” pungkasnya.

Artikel SebelumnyaBantuan Pemerintah Pusat Mulai Disalurkan untuk Korban Banjir Aceh
Artikel SelanjutnyaPertamina Kesulitan Pasok BBM ke Bireuen dan Wilayah Tengah Aceh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here