Komparatif.ID, Bireuen— Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Bireuen membuat warga harus rela menghabiskan waktu berjam-jam di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) usai banjir mulai surut.
Musliadi, warga Teupok Baroh, Kecamatan Jeumpa, mengaku harus antre berjam-jam untuk mendapatkan BBM. Ia berangkat pada Sabtu (26/11/2025) dari rumah dengan harapan masih tersedia BBM di SPBU Reuleut, Kecamatan Kota Juang. Namun setelah tiba di lokasi, antrean telah mencapai sekitar 300 meter dan dirinya tetap memilih menunggu.
Ia mulai antre sejak pukul 16.00 WIB hingga menjelang Magrib. Meski begitu, BBM tidak kunjung tersedia karena mobil tangki pengangkut belum tiba. Musliadi mengaku tidak mengetahui kepastian pasokan saat memutuskan antre. Ia hanya ikut bergabung bersama warga lain yang sudah memenuhi barisan.
“Saya datang ke SPBU dengan sisa minyak di tangki dan berharap akan bertambah, tapi pas kemari sudah habis, sehingga harus bertahan tanpa kepastian,” ujar Musliadi.
Baca juga: Banjir di Bireuen: 8 Orang Meninggal, 3 Kecamatan Terisolir
Kondisi serupa juga dialami Juliani, warga Cot Tarom Baroh, Kecamatan Jeumpa. Ia menunggu selama lebih dari satu jam di SPBU yang sama. Namun setelah pihak pengelola memberi informasi bahwa pasokan BBM baru akan masuk sekitar pukul 00.00 WIB, ia dan sejumlah warga memilih meninggalkan lokasi.
Juliani kemudian melanjutkan upaya mendapatkan BBM dengan berpindah antrean ke SPBU Cot Meurak, Kecamatan Juli. Meski telah menunggu selama dua jam dan posisinya sudah dekat dengan tempat pengisian, BBM kembali dilaporkan habis.
Kelangkaan BBM yang terjadi menyebabkan antrean panjang dan ketidakpastian bagi warga yang membutuhkan bahan bakar untuk aktivitas sehari-hari. Hingga Sabtu malam, belum ada kepastian mengenai pasokan lanjutan untuk SPBU di wilayah Bireuen, sementara warga terus berharap kondisi segera normal. (Laporan Rizal Bank Pineung)












