Cegah Stunting Dengan ASI Ekslusif

ASI ekslusif penting diberikan kepada bayi untuk mencegah stunting. Demikian disampaikan dokter muda Imam Maulana, S. Ked. Foto: Ist.
ASI ekslusif penting diberikan kepada bayi untuk mencegah stunting. Demikian disampaikan dokter muda Imam Maulana, S. Ked. Foto: Ist.

Komparatif.ID, Banda Aceh– ASI Ekslusif adalah makanan terbaik bagi bayi, karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI dapat mencegah stunting.

Demikian disampaikan oleh dokter muda Stase Family Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, yang juga pengurus Asosiasi Ibu Menyusui (AIMI) Daerah Aceh Imam Maulana, S. Ked, di Klinik Pratama dr. T. Makmur Mohd. Zein, Kamis (21/7/2022) pada pelatihan “Cegah Stunting dengan ASI Eksklusif”, yang digelar di Banda Aceh.

Imam menjelaskan, pada 6 bulan pertama bayi diberikan ASI eksklusif, dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai.

Sedangkan susu terkait susu formula (sufor) tidak boleh diberikan kepada bayi tanpa indikasi medis dan kondisi khusus, seperti ibu tidak ada atau ibu terpisah dari bayi karena meninggal dunia, sakit berat, ibu tidak diketahui keberadaannya, atau terpisah karena bencana.

Tenaga kesehatan yang memberikan sufor diwajibkan menuliskan indikasi pada rekam medis. Hal ini diatur dalam Permenkes RI Nomor 39 Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya.

“Pelanggaran ketentuan tersebut dapat dikenakan teguran hingga pencabutan izin. Sistem ini jika berjalan baik harusnya mampu menurunkan angka stunting, khususnya di Aceh,” sebut Imam Maulana.

Dalam rilisnya kepada Komparatif.id, Imam menyebutkan kegiatan tersebut merupakan salah bentuk dukungan Klinik Pratama USK dan Fakultas Kedokteran USK untuk mendukung kampanye Pekan Menyusui se-Dunia (PMD) 2022.

“Materi yang diberikan menekankan peran dokter umum sebagai edukator dalam menyelesaikan masalah menyusui di masyarakat, termasuk indikasi dan peraturan pemberian susu formula,” sebut Imam.

Dr. dr. Zulkarnain, M.Sc., AIFO-K. selaku Direktur Klinik Pratama dr. T. Makmur Mohd. Zein, dalam kesempatan yang sama mengatakan kegiatan edukasi tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM dokter yang mana tidak hanya terdiri dari para petugas klinik, namun juga peserta didik dokter muda.

Zulkarnen berharap seluruh civitas klinik juga dapat menjalankan fungsinya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar KOPELMA Darussalam.

AIMI adalah organisasi nirlaba berbasis kelompok sesama ibu menyusui dengan tujuan menyebarluaskan pengetahuan dan informasi tentang menyusui serta meningkatkan angka ibu menyusui di Indonesia.

AIMI Aceh memiliki tanggung jawab untuk menjadi penggerak utama meningkatkan angka kesehatan ibu dan anak di Aceh, tentunya dengan kolaborasi lintas sektor.

Artikel SebelumnyaDanjen Kopassus Bedah Buku “Loper Koran Jadi Jenderal”
Artikel SelanjutnyaInvestasi Cryptocurrency Berkurang Hampir $6 Miliar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here