Komparatif.ID, Banda Aceh– Hingga saat ini Pemerintah Pusat tidak tulus mencintai Aceh. Bumi Serambi Mekkah masih sebatas bancakan banyak oknum pejabat tinggi yang dikirim dari Pusat. Mereka berfoya-foya menghabiskan APBA dan Sumber Daya Alam Aceh.
Rakyat Aceh saat ini seperti ayam mati di lumbung padi. Semua sumber daya, mulai APBA, hingga kekayaan alam, dikuasai oleh banyak oknum pejabat tinggi yang bertugas di Aceh. Bahkan, meskipun hanya sebentar bertugas, mereka punya lahan yang luas di Aceh. Sementara rakyat Aceh, tetap dibelenggu kemiskinan.
Demikian disampaikan oleh Zulfitri alias Joel Bungalows, Rabu (7/7/2022). Kepada Komparatif.id, pria yang lama bermukim di Italia itu menyebutkan Pemerintah Pusat tidak tulus mencintai Aceh. Semua komitmen memajukan Aceh, hasilnya nihil. Justru Aceh semakin terpuruk, menjadi daerah termiskin di Sumatera.
Belasan triliun APBA Serambi Mekkah setiap tahun, migas, emas, hutan, laut, dan sebagainya, yang merupakan modal Aceh, tapi ibarat kata pepatah arang habis besi binasa. Uang besar, potensi besar, justru seperti kutukan untuk rakyat.
“Semua dijadikan bancakan oknum pejabat tinggi yang datang silih berganti. Dengan kewenangan yang mereka miliki, justru menjadi pihak yang menggerogoti Aceh secara tanpa nurani. Mereka kaya raya dan membawa pulang harta dari Aceh ke negeri tempat ia dan keluarganya bermukim. Rakyat Aceh makan asap knalpot mobil dan motor mewah mereka yang melakukan touring di jalanan dengan penuh keangkuhan,” kata Zulfitri.
Zulfitri mengatakan orang -orang Pusat memanfaatkan petinggi di Aceh yang bermental pelayan. Petinggi Aceh disandera dengan kasus-kasus korupsi. Dijebak dengan pola penegakan hukum yang menjerat leher pelaku, tapi tak kunjung diringkus ke depan meja hijau.
Bila pun ada yang ditangkap dan dihukum, patut diduga karena tak mampu membangun bargaining.
Zulfitri menyebutkan dia memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang membangun beberapa infrastruktur besar di Aceh, seperti tol dan waduk. Tapi di sisi lain Presiden Jokowi gagal mengirim utusan yang memiliki integritas ke Aceh.
“Apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk Aceh? Saya kira tidak seimbang dengan apa yang mereka ambil dan bawa ke Pulau Jawa. Aceh benar-benar tidak serius dibangun. Justru dijadikan tempat mengumpulkan kekayaan. Dana otsus dibancak, hutan dikuasai, SDA ditambang secara ilegal, Aceh sudah seperti negeri tanpa pemerintah,” kata Joel Bungalows.
Di sisi lain, Pemerintah Pusat juga tidak serius membawa investasi ke Aceh. Bila di daerah lain industri terus dibangun, Aceh justru dibiarkan dengan masalah keamanan. Padahal, salah satu daerah paling aman di Indonesia adalah Aceh.
Termasuk dunia pariwisata Aceh, termasuk sepi bila dibandingkan dengan daerah lain. Padahal bila bicara potensi Aceh unggul dalam segala hal. Alam, kuliner, budaya, masyarakat, semuanya menarik.
“Tapi dengan potensi yang sedemikian besar, Pemerintah Pusat justru mengabaikan Aceh. Tetap tidak serius membangun Aceh. Dalam semua hal Aceh jadi saudara tiri. Pejabat tidak berintegritas ditumpuk ke sini, di sisi lain, isu Aceh tidak aman tetap dikembangkan,” keluh Joel.
Pengusaha pariwisata tersebut meminta petinggi di Aceh dari unsur orang Aceh, agar tidak membeo dengan keadaan. Aceh sedang tidak baik-baik saja. Aceh sedang ditindas dengan memanfaatkan situasi, dan Pemerintah Pusat pura-pura tidak tahu.