Safrizal: Terima Kasih Norwegian Red Cross, Aceh Rumahmu Juga

Safrizal: Terima Kasih Norwegian Red Cross, Aceh Rumahmu Juga
Pj Gubernur Safrizal ZA saat menyambut relawan Norwegian Red Cross yang bertugas di Aceh pascatsunami 2004 di Meuligoe Gubernur Aceh pada Selasa siang (28/1/2025). Foto: Ho for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Suasana haru terasa saat sejumlah mantan relawan Norwegian Red Cross kembali menginjakkan kaki di Aceh, daerah yang pernah menjadi rumah mereka selama masa-masa sulit pascatsunami 2004.

Kehadiran mereka disambut hangat oleh Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si di Meuligoe Gubernur Aceh pada Selasa siang (28/1/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Safrizal menyampaikan apresiasi mendalam kepada para relawan yang turut membantu Aceh bangkit dari keterpurukan akibat salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah dunia.

“Selamat datang kembali di Aceh. Semua perubahan yang Anda lihat hari ini adalah hasil dari partisipasi dan dukungan Anda. Aceh terus berusaha menjadi lebih baik, dan kehadiran Anda adalah bagian penting dari perjalanan ini,” ujarnya.

Baca juga: Aceh Tak Pernah Lupa Jasa AS Setelah Tsunami

Safrizal mengatakan Aceh memperingati 20 tahun bencana tsunami dengan acara bertajuk Aceh Thanks to the World pada 26 Desember 2024 lalu. Acara itu merupakan wujud terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Aceh bangkit dari keterpurukan.

Safrizal mengungkapkan bahwa bencana tersebut telah membuktikan kemanusiaan masih memiliki kekuatan luar biasa untuk bersatu dalam membantu sesama.

“Aceh is your home too. So, please enjoying Aceh. Aceh dengan suasana yang berbeda dari saat awal anda berada di sini di masa rekonstruksi dan rehabilitasi. Terimakasih atas kunjungannya, suatu saat nanti saya berharap bisa mengunjungi Norwegia” pungkas Safrizal.

Salah satu momen yang menghangatkan ketika Olaf Rosset, salah satu mantan relawan Norwegian Red Cross yang bertugas di Aceh pada 2005 silam berbagi pengalamannya.

ia mengenang betapa sulitnya kondisi Aceh saat itu, jalanan dipenuhi puing-puing akibat tsunami. Kini, ia menyaksikan transformasi yang luar biasa. “Melihat Aceh sekarang sangat menakjubkan. Jika dulu sulit berkendara karena puing-puing, sekarang sulit karena jalanan sudah mulai padat dengan lalu lintas,” ungkap Olaf dengan senyum bangga.

Olaf tidak sendiri dalam kunjungan tersebut. Ia didampingi rekan-rekannya seperti Lars Dahlen, Syver Hvamen, Finn Johansen, dan Margrethe Valen Guillund, serta dua alumni beasiswa Norwegian Red Cross, Aiyub Ilyas dan Gloria Silvana.

Sementara itu, Pj Gubernur Safrizal turut didampingi oleh Plh Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Aceh Sekda Aceh Syakir, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh T Nara Setia, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Akkar Arafat serta Kepala Biro Umum Setda Aceh T Adi Darma.

Artikel SebelumnyaTueng Bila, 250 Asè Jipoh Maté lé Sibén di India
Artikel SelanjutnyaRevolusi dan Agitasi dari Kedai Kopi (2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here