Komparatif.ID, Beijing— Perusahaan-perusahaan di Tiongkok menawarkan layanan “pura-pura bekerja”, mencakup ruang kantor dan makan siang seharga Rp67.000 atau 30 yuan per hari untuk membantu pengangguran yang ingin menyembunyikan fakta tersebut dari keluarga.
Sebuah video dari provinsi Hebei, Tiongkok utara, menjadi viral usai mempromosikan layanan pekerjaan palsu sebagai cara untuk menjaga martabat di tengah kesulitan ekonomi.
Dalam video tersebut, pengiklan menjelaskan hanya dengan membayar 29,9 yuan, seseorang dapat “bekerja” di ruang kantor mulai pukul 10 pagi hingga 5 sore. Tawaran ini bahkan mencakup makan siang.
Baca juga: Pelakor Tuntut Istri Sah Karena Tolak Bercerai Usai Dibayar Rp2,6 M
“Dengan 29,9 yuan per hari, Anda dapat ‘bekerja’ di sini dari pukul 10 pagi hingga 5 sore, termasuk makan siang,” kata mereka pengiklan melansir SMCP, Sabtu (18/1/2025).
Tidak hanya jadi pegawai, ada juga layanan lain yang lebih inovatif. Seorang pengguna internet anonim menawarkan pengalaman menjadi “bos” dengan biaya Rp112.000 atau 50 yuan perhari.
Klien dapat duduk di kursi kulit mewah, berpose seperti pemimpin perusahaan, dan mengambil foto untuk meyakinkan keluarga bahwa mereka memiliki pekerjaan bergengsi.
Tren ini muncul di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja yang melanda banyak perusahaan besar di Tiongkok.
justru berbeda dengan aceh, yang penganggurannya tinggi, jadi nggak perlu kepura-puraan sehingga tidak ada tekanan psikologis, karena masyarakat umum sudah maklum. aceh juga daerah termiskin di sumatera, jadi nggak ada yang perlu ditutup-tutupi. meskipun nganggur, ngopi tetap harus lanjut.