Komparatif.ID, Banda Aceh– Salah seorang juru bicara Tim Pemenangan Muzakir Manaf-Fadhlullah, Teungku M. Nur, meragukan hasil survei yang dilakukan Bravo Fanta Institute (BFI), yang menyatakan paslon Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi unggul.
Dalam pernyataan yang disampaikan ke media, Minggu (6/10/2024) Teungku M. Nur, jelang pemilu banyak lembaga survei lahir. Sehingga ia meragukan kualitas, integritas, dan metode yang dipergunakan.
Ia mengatakan BFI tidak termasuk dalam tujuh lembaga survei yang telah dikenal publik. Pun demikian ia memaklumi kondisi saat ini. “Berbagai macam cara dilakukan untuk mempengaruhi opini publik,” sebut Teungku M. Nur.
Sebelumnya, Bravo Fanta Institute merilis elektabilitas pasangan Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi mengungguli pesaingnya, pasangan Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) jelang Pilkada Aceh 2024.
Menurut data BFI yang dirilis pada akhir September 2024, elektabilitas Bustami-Fadhil mencapai 52,08 persen, sementara pasangan Mualem-Dek Fadh hanya memperoleh 41,25 persen.
Baca juga: Elektabilitas Bustami-Fadhil 52 Persen, Lampaui Mualem-Dek Fadh
Dibandingkan dengan survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada pertengahan Juli 2024 lalu, hasil ini menunjukkan lonjakan tinggi elektabilitas Bustami.
Pada survei LSI yang dilakukan sebelum Bustami Hamzah memilih wakil, elektabilitas Mualem berada di angka 41,3 persen, sementara Bustami hanya memperoleh 13,2 persen.
Namun, survei tersebut juga mencatat bahwa 45,6 persen responden masih belum menentukan pilihan atau tidak memberikan jawaban. Setelah memilih M. Fadhil Rahmi sebagai wakil, elektabilitas Bustami langsung melonjak tajam menjadi 52,08 persen.
Sebaliknya, elektabilitas Mualem yang sudah memilih Fadhlullah sebagai calon wakilnya tetap stagnan di angka 41 persen. Perubahan ini menunjukkan strategi Bustami memilih wakilnya sangat efektif meningkatkan daya tariknya di mata pemilih.