200 Pengungsi Rohingya Terdampar di Sabang

200 pengungsi Rohingya tiba di pantai Ujong Kareung, Kecamatan Sukajaya, Sabang, Aceh, pada Selasa (21/11/2023) pukul 23.00 WIB. Foto: Tiktok/abang.galon_.
200 pengungsi Rohingya tiba di pantai Ujong Kareung, Kecamatan Sukajaya, Sabang, Aceh, pada Selasa (21/11/2023) pukul 23.00 WIB. Foto: Tiktok/abang.galon_.

Komparatif.ID, Sabang— Sekitar 200 pengungsi Rohingya gelombang keenam kembali terdampar di Aceh, kali ini mereka tiba di pantai Ujong Kareung, Kecamatan Sukajaya, Sabang, Aceh, pada Selasa (21/11/2023) pukul 23.00 WIB.

Kedatangan 200 imigran baru ini menambah daftar panjang pengungsi Rohingya yang memasuki wilayah Aceh yang mencapai hampir 1.000 orang dalam dua pekan terakhir.

Warga sekitar pantai Ujong Kareung segera memadati lokasi kedatangan para pengungsi, meskipun terpaksa menggunakan senter karena minimnya penerangan di sekitar pantai pada waktu tersebut.

Melansir detikSumut, Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, mengkonfirmasi jumlah imigran Rohingya yang baru tiba. “Jumlah mereka sekitar 200 orang,” ungkap Miftach pada Rabu (22/11/2023).

Menyusul kedatangan pengungsi Rohingya, tim gabungan TNI dan Polri langsung bergerak untuk memastikan keamanan di sekitar lokasi kedatangan. Namun, pihak berwenang masih dalam proses pendataan untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi imigran dan tempat penampungan sementara yang akan disediakan.

Sabang menjadi tempat berlabuh gelombang keenam dalam dua pekan terakhir, menyusul kedatangan lima gelombang sebelumnya yang mendarat di berbagai wilayah Aceh. Gelombang pertama tiba pada Selasa (14/11/2023) di Pidie, lalu Bireuen, dan Aceh Utara yang membawa lebih dari 1.000 imigran Rohingya yang mencari perlindungan.

Baca juga: Nasir Djamil Minta Pemerintah Serius Tangani Pengungsi Rohingya di Aceh

Anggota DPR RI Aceh Minta Pemerintah Serius Tangani Pengungsi Rohingya

Sebelumnya, pada rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Kemenkumham, Selasa (21/11/2023), anggota DPR RI asal Aceh Nasir Djamil meminta Pemerintah serius menyelesaikan masalah pengungsian Rohingya yang berkali-kali terdampar di Aceh.

Nasir mengatakan masyarakat Aceh merasa gamang dalam menghadapi permasalahan pengungsi Rohingya yang menyebar di berbagai titik pesisir Aceh seperti Sigli, Aceh Utara, Bireuen.

Menurutnya, ada sesuatu yang ganjil dan banyak hal yang tidak diinginkan terjadi akibat kedatangan pengungsi Rohingya, termasuk kasus perdagangan manusia yang melibatkan beberapa warga Aceh.

“Dulu masyarakat Aceh pernah menerima pengungsi Rohingya dengan tangan terbuka, tapi kini masyarakat menilai ada sesuatu yang ganjil dan banyak hal yang tidak diinginkan terjadi hingga menyeret beberapa warga kami (Aceh) yang ikut terlibat dalam kasus perdagangan manusia” ucap Nasir.

Nasir juga menegur IOM (Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB) dan UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi) yang bertugas di Aceh. Politisi PKS ini menilai organisasi tersebut tidak serius menangani pengungsi Rohingya yang terus berdatangan, serta tidak maksimal membantu penyelesaian permasalahan.

“Bukan masyarakat Aceh tidak menerima melainkan tolong kepada Pemerintah serius dalam menangani permasalahan Rohingya secepatnya bisa dipindahkan saja” tegas Nasir Djamil.

Artikel SebelumnyaSLB TNCC Banda Aceh Terima Penghargaan Kementerian PPPA
Artikel SelanjutnyaGegara Red Card, Wasit di Bireuen Ditanduk Pemain Bola

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here