Prabowo Usul Kepala Daerah Kembali Dipilih DPRD

Prabowo Cari Sosok Pengganti Miftah Maulana Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers kepada awak media di Istana Merdeka, Jumat, (6/12/2024). Foto: BPMI Setpres/Rusman.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers kepada awak media di Istana Merdeka, Jumat, (6/12/2024). Foto: BPMI Setpres/Rusman.

Komparatif.ID, Jakarta— Presiden RI, Prabowo Subianto, mengemukakan wacana untuk mengembalikan pemilihan kepala daerah, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, melalui pemilihan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Melansir cnn.com, dalam pidatonya pada puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul pada Kamis malam (12/12/2024), Prabowo menilai sistem pemilihan tersebut lebih efisien dan dapat mengurangi pemborosan anggaran negara.

]Menurut Prabowo, sistem pemilihan kepala daerah oleh DPRD telah diterapkan di banyak negara, seperti Malaysia, Singapura, dan India, dengan hasil yang positif.

Di negara-negara tersebut, masyarakat cukup dengan memilih anggota DPRD sekali. Prabowo menilai sistem ini dapat menghemat biaya dan waktu, serta mengurangi kerumitan yang terjadi dalam proses pemilihan kepala daerah secara langsung.

“Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, sekali milih, ya sudah DPRD itulah yang milih gubernur, milih bupati,” ujarnya.

Baca juga: MK Tetap Proses Permohonan Sengketa Pilkada Meski Lewat Batas Waktu

Salah satu alasan yang dikemukakan Prabowo adalah tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Menurutnya, dana yang digunakan untuk Pilkada seharusnya bisa dialihkan untuk kepentingan yang lebih mendesak bagi masyarakat, seperti perbaikan sekolah, peningkatan fasilitas irigasi, dan kebutuhan lainnya yang lebih langsung berdampak pada kesejahteraan rakyat.

“Efisien enggak keluar duit kayak kita kaya, uang yang bisa beri makan anak-anak kita, uang yang bisa perbaiki sekolah, bisa perbaiki irigasi,” ucap Prabowo.

Prabowo mengungkapkan keprihatinannya terhadap besarnya anggaran yang terbuang dalam gelaran Pilkada yang berlangsung di seluruh Indonesia.

Ia menekankan uang yang seharusnya bisa digunakan untuk membiayai program-program penting malah banyak terbuang sia-sia untuk keperluan politik.

“Ini sebetulnya begitu banyak Ketum parpol di sini. Sebenarnya kita bisa putuskan malam ini juga, gimana?” Imbuhnya.

Selain itu, ia juga menyoroti mahalnya biaya politik yang harus dikeluarkan oleh para kontestan Pilkada, baik yang menang maupun yang kalah.

1 COMMENT

  1. Mungkin prabowo perlu tanya dengan diri sendiri, kenapa aceh ingin merdeka? klo begini, bakal calon pengganti alm. hasan tiro akan muncul di kemudian hari. inilah kenapa perlu baca politik pusat. kedekatan mualem ke pusat itu bahaya. seharusnya mualem bisa jadi bargain buat daerah klo dia berseberangan karena dia ketua partai lokal sekaligus ex-gam (yang dikalangan gam dilihat masih punya power). tapi, ya, mau gimana. terlalu bernafsu tapi nggak mampu melihat luas politik pusat buat ngacak-ngacak daerah. tinggal nonton aja.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here