Gerebek Hotel, Illiza Temukan Wanita Open BO & Kondom Berserakan

Gerebek Hotel, Illiza Temukan Wanita Open BO & Kondom Berserakan moral generasi muda
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menemukan serakan kondom di kamar penginapan kawasan Lambaro Skep. Serakan kondom juga ditemukan di meja resepsionis. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Tangisan perempuan penyedia layanan haram Open BO pecah dipelukan Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal usai ditangkap saat ia menunggu pelanggan di salah satu penginapan di Lambaro Skep, Kamis (17/4/2025) dini hari.

Sambil terisak, Bunga —bukan nama sebenarnya— memeluk Illiza dan mengaku menyesal. Ia juga menyebut dirinya memiliki banyak teman seprofesi yang masih aktif Open BO di Banda Aceh.

“Saya sangat menyesal, Bu,” ucapnya pelan, terbata-bata oleh isak.

Bunga merupakan salah satu diantara beberapa muda-mudi yang terjaring razia. Sebelumnya Pemko Banda Aceh dipimpin langsung Wali Kota Illiza selama tiga malam berturut-turut menyisir sejumlah titik yang disinyalir menjadi tempat berlangsungnya praktik maksiat terselubung. Hasilnya membuat geleng kepala.

Operasi pada Kamis dini hari dimulai dari bekas lahan Terminal Keudah yang telah lama tak lagi berfungsi sesuai peruntukannya. Di sana, empat pemuda tertangkap basah sedang berpesta minuman keras.

Baca juga6 Pasangan Non-Muhrim Terjaring Razia di Hotel Kawasan Peunayong

Mereka tak sempat mengelak saat petugas mendapati dua botol air mineral ukuran 1.500 mililiter yang ternyata berisi tuak. Keempatnya langsung digiring ke kantor Satpol PP dan WH Banda Aceh untuk menjalani pemeriksaan.

Tak berselang lama, Illiza bersama tim lalu bergerak ke kawasan Lambaro Skep. Sebuah penginapan di lokasi itu menjadi target berikutnya. Berdasarkan laporan warga, tempat tersebut sering dijadikan lokasi prostitusi berkedok hotel dan rumah kos.

Dugaan itu terbukti saat tim mendapati sepasang pria dan wanita non-muhrim tengah berada dalam satu kamar di lantai dua. Sementara itu, Bunga ditemukan tengah menunggu pelanggan di lantai dasar.

Pemandangan di penginapan itu bahkan lebih mengejutkan. Saat satu per satu kamar diperiksa, petugas menemukan kondom berserakan, baik yang masih baru maupun yang sudah digunakan. Tak hanya di kamar, kondom juga terlihat di meja resepsionis.

Ketiga wanita yang diamankan, bersama dua orang pengelola penginapan, langsung dibawa ke kantor Satpol PP dan WH untuk pemeriksaan lanjutan.

Sekitar pukul tiga dinihari, Illiza lalu mengunjungi kantor Satpol PP/WH di kompleks Balai Kota untuk memastikan para pelanggar syariat tersebut diproses sesuai ketentuan qanun yang berlaku di Aceh.

Tidak hanya itu, ia juga langsung menghubungi Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan tes urine terhadap keempat pemuda yang ditangkap karena mengonsumsi khamar. Mereka pun dibawa ke kantor BNN Provinsi Aceh guna memastikan hasil pemeriksaan lebih akurat.

Untuk kasus prostitusi dan khalwat, Illiza memberi instruksi tegas agar pengusutan dilakukan hingga ke akar. Tidak hanya pelaku langsung, tetapi juga pihak penyedia tempat, muncikari, dan siapa pun yang terlibat dalam membekingi praktik tersebut harus ditindak.

Menurutnya, hal ini penting untuk memberi efek jera dan menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat. “Sebagai efek jera kepada pelaku dan pelajaran bagi kita semua,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here